Full Review Yamaha FreeGo, Ini Kelebihan dan Kekurangannya Buat Harian

Dimas Pradopo - Selasa, 8 Januari 2019 | 18:04 WIB

Test Ride Yamaha FreeGo (Dimas Pradopo - )

Selain itu, joknya punya busa yang cukup tebal dan empuk. Sayang kulit joknya terasa licin dan kaku nih.

Deknya juga terbilang luas, untuk ukuran sepatu 42 masih leluasa untuk berpindah posisi supaya tidak cepat pegal.

Setangnya punya bentuk yang tidak terlalu menekuk ke dalam sehingga berkesan lebar, tapi untuk bermacet-macetan masih aman tanpa khawatir menyenggol kendaraan lain.

Rian
Test Ride Yamaha Freego


Efek baiknya handling jadi lebih ringan karena setang lebar ini.

Posisinya segitiga berkendara yang dihasilkan jadi nyaman, karena didapat dari setang cukup tinggi, jarak jok dan dek cukup jauh, sehingga berkendara dalam waktu lama yang mudah pegal.

Kaki-kakinya menggunakan pelek ring 12 inci dengan lebar 2.50x12 depan dibalut ban 100/90-12 dan lebar 2.75x12 belakang dengan ban 110/70-12 yang sudah tubeless.

Dengan ban lebar dan profil membulat, karakter handling dari skutik berbobot 100 kg ini jadi mantap tapi masih lincah.

Untuk melahap tikungan atau meliuk di kemacetan enteng dan nurut banget, gak perlu ragu dan tidak perlu banyak tenaga untuk mengendalikan FreeGo ini.

Karakter kedua suspensinya juga menyumbang kenyamanan. Baik depan depan maupun belakang terbilang empuk.

Asyiknya tetap stabil ketika dipakai melahap tikungan dengan cepat, karakter mirip dengan Lexi.

Cuma kalau dipaksa menghajar polisi tidur, ternyata yang depan mudah mentok atau bottoming.

Rian
Test Ride Yamaha Freego


PERFORMA

Mesin yang dipakai FreeGo ini baru, 125 cc Blue Core berpendingin udara dengan piston 52,4 mm dan stroke 57,4 mm, perbandingan kompresi 9,5:1.

Mirip dengan mesin Mio series tapi di FreeGo sudah pakai Smart Motor Generator (SMG) sebagai pengganti dinamo starter konvensional, sehingga lebih senyap.

Klaim tenaga maksimalnya 9,3 dk di 8.000 rpm dan torsi 9,5 Nm di 5.500 rpm.