Herdyanto Wijaya menambahkan, corak pada Batik Sekar Jagad tak luput akan makna dan filosofi yang berisikan ajaran moral untuk menuntun manusia ke arah keluruhan.
Baca Juga : Yamaha R1M Tampil Nyentrik Pakai Baju Bermotif Mirip Batik
Pada setiap corak dan goresan pada bunganya memiliki pemaknaan tersendiri seperti Kabung, bhàng kenari, bhâng ghàddhung, bhâng camplong, bhâng cengkè, bhâng jherruk, padi merras, bherres dumpa, tè lèntè, rebbhâ monnyo', polèng, dhuwâ', kerang korkor, ramo'tolang, ramo'kepped, mata kètèran, cangghâ, cakar ajâm, sèssè', bhelling belle, cabâng.
"Coba lihat pada latar belakang kainnya berwarna putih melambangkan hamparan peta dunia. Kata kar dalam bahasa Belanda memiliki arti peta, sedangkan jagad berasal dari bahasa Jawa yang artinya dunia. Inti dari makna yang disampaikan corak sekar jagad adalah keanekaragaman, baik yang terdapat di Indonesia, Pamekasan maupun seluruh dunia. kemudian, batik ini juga menampilkan makna kecantikan serta keindahan sehingga memesona siapapun yang melihatnya," imbuhnya.
Keanekaragaman batik Sekar Jagad tersebut berwujudkan motif bercorak geometris yang berulang dengan cara ceplok atau dipasangkan secara bersisian.
Hal ini mengandung maksud akan arti keindahan serta keluhuran kehidupan di alam dunia.
Penampakan batik sekar jagad umumnya bernuansa bebungaan dengan variasi warna pada masing-masing bagiannya. (Kuswanto Ferdian/TribunJatim.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Filosofi Batik Sekar Jagad yang Tertempel Pada 90 Mobil Dinas Milik Pemkab Pamekasan