Bos Red Bull F1 Sesalkan Kurangnya Komitmen yang Diberikan Pihak Renault

Nur Pramudito - Rabu, 19 Desember 2018 | 19:05 WIB

Team principal Red Bull, Christian Horner, merasa kasihan pada para pekerja Renault (Nur Pramudito - )

GridOto.com - Bos tim Red Bull, Christian Horner, merasa kasihan dengan para pekerja Renault yang menurutnya telah dikecewakan oleh pimpinannya.

Christian Horner memang kerap beradu argumen dengan Renault, sebagai pemasok mesin tim Red Bull sejak 2007.

Pada puncaknya, Red Bull akhirnya memutuskan beralih ke mesin Honda mulai F1 musim 2019.

"Pujian harus tetap diberikan," kata Christian Horner dilansir GridOto.com dari PlanetF1.

(Baca Juga : Demi Menjaga Performa, Tim Mercedes F1 Bela-belain Sewa Psikolog)

"Saat F1 Meksiko, kami mendapat mesin yang punya kemampuan untuk menang, begitu juga dengan saat F1 Austria dan F1 China," sambung Christian Horner.

"Saya benar-benar kagum dengan para pekerja Renault yang bekerja keras di garasi setiap minggunya," tegas Christian Horner.

"Menurut saya mereka telah dikecewakan oleh kurangnya komitmen dari level atas Renault terhadap aspek pengembangan dan reliabilitas," jelas Christian Horner.

Christian Horner mengaku beberapa kali dibuat frustrasi atas kurangnya ketersediaan komponen dari Renault.

(Baca Juga : Sebut Kampung Halamannya Kumuh, Juara F1 Lewis Hamilton Dikritik)

"Saya pikir terlalu sering saya melihat komponen berpindah dari satu mesin ke mesin lainnya," ujar Christian.

"Ini pastinya berdampak pada waktu pengujian di dyno, pengujian ketahanan, dan seterusnya," tutur Christian Horner.

Walau sama-sama ditenagai mesin Renault sepanjang 2018, Red Bull memakai bahan bakar yang berbeda dari McLaren.