"Diharapkan ke depan pekerjaan rumah yang belum tuntas, baik dengan pihak provinsi bisa segera diselesaikan di lima tahun kepemimpinan saya dan kang Yana," ucap Oded M Danial.
Disinggung terkait apakah yang lebih dibutuhkan flyover atau underpass untuk mengatasi persoalan kemacetan di Kota Bandung, menurutnya, kedua hal tersebut sangat tergantung dengan situasi dan kondisi di lapangan, serta kebutuhan masyarakat.
Lebih jauh, yang masih menjadi kendala dalam proyek tersebut yakni pembebasan lahan.
"Paling tidak ada empat sampai lima dari flyover atau underpass, yang dibangun pada masa lima tahun ini. Karena saat ini, semuanya sedang dalam proses," katanya.
Baca Juga : Liburan Akhir Tahun, Berpetualang Offroad di Bandung
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Arif Prasetya, ia menegaskan bahwa Detail Engginering Design (DED) terkait pembangunan dua unit flyover hibah dari Korea pada tahun 2019, masih dalam proses kesepakatan.
Terlebih terdapat perubahan penentuan lokasi, mengingat kendala teknis di lapangan.
Di mana semula disepakati, akses yang menghubungkan Jalan Terusan Jakarta-Ahmad Yani dan Jalan Laswi-Gatot Subroto menjadi Jalan Terusan Jakarta-Ahmad Yani dan Jalan Pasir Kaliki-Pajajaran.
"Karena desain flyover ini bentuknya Corgate Bridge (besi yang dilengkungkan) dan membutuhkan banyak pembebasan lahan dalam pembangunannya, maka untuk unit yang menghubungkan Jalan Laswi - Gatsu kami coba alihkan ke Pasir Kaliki - Pajajaran. Selain lokasi tersebut tidak memerlukan banyak ruang, tapi juga merupakan akses masyarakat langsung menuju bandara," ujar Arif Prasetya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Tahun 2019, Flyover Baru akan Dibangun di Kota Bandung, Ini Lokasi Titik Ruas Jalannya