"Kalau ada masalah, piston casting lebih rawan jebol dan pecahannya rawan masuk ke dalam mesin bikin masalah," sahut Toga lagi.
"Kalau piston jenis forged, paling cuma macet dan bikin baret bloknya saja," sahutnya lagi.
Sayangnya, enggak banyak pilihan paket bore up Honda Vario yang pistonnya sudah forging.
"Paling kalau mau yang gede pakai piston FJR ukuran 63,5 mm. Tapi pen-nya harus pakai bushing sebab bawaannya itu hanya 13 mm " sahutnya lagi.
(Baca Juga : Habis Menolong Korban Longsor, Mobil BNPB Jember Gantian Ditolong Karena Masuk Sungai)
Oya, penggunaan piston ukuran 63,5 mm membuat kapasitas ruang bakar membengkak jadi 180 cc.
"Selain itu, saya juga sering pakai paket bore up merek SRP," sahutnya lagi
Pilihan piston forged buat bore up Honda Vario 125 selanjutnya bisa pakai kepunyaan BRT.
"Tapi diameternya lebih kecil yaitu 58,5 mm. Kalau dihitung-hitung jadi 160 cc," ucapnya.
(Baca Juga : Sudah Punya Freeride E-XC, KTM Sebut Kendala Molis di Indonesia)
Nah, soal pilihan blok silindernya, pria yang akrab Toga ini punya solusi murah meriahnya.
"Buat korter blok silindernya, bisa pakai liner kepunyaan mesin diesel," yakinnya.
Alasannya sederhana, boring atau liner mesin diesel tahan terhadap gempuran panas dan kompresi.
"Boring diesel itu tahan panas dan sudah cukup mumpuni untuk bore up," kata Toga.
(Baca Juga : Yamaha MX King Berkaki Gambot, Partnya Dari Tiga Moge Sekaligus)