Masalah utama jatuhnya McLaren adalah masalah kepemimpinan.
"Kesimpulanku kami punya masalah kepemimpinan yang konsisten, aku tidak menunjuk siapa-siapa," sambung Brown.
Jadi, bukan karena kesalahan satu atau beberapa figur di McLaren.
Tapi masalah kepemimpinan itu maksudnya adalah terlalu banyak aktivitas keluar masuk di jabatan penting.
Hal itu bikin banyak kebijakan perusahaan yang sering berubah dan tidak jelas.
"Jadi kami sama sekali tidak bisa fokus, dan kupikir itulah yang bikin masalah ini, dan yang ada hanya orang-orang yang tidak punya tujuan jelas, kurang perhitungan matang, dan tidak tanggung jawab," jelasnya.
(BACA JUGA: Kelewat Seneng Jadi Juara F1 2018, Bos Tim Mercedes Malah Cedera)
Menurut Zak Brown, organisasi McLaren harus dirombak.
Bukan orangnya, tapi sistemnya.
Karena dari dahulu sebenarnya orang-orang di dalam McLaren hampir sama saja.
Dan dulu bisa sukses, kok sekarang begini.
"Orang-orangnya benar-benar berbakat, kami sudah pernah menang juara dunia, kami punya lebih dari 100 orang yang berada disini selama lebih dari 20 tahun terakhir," jelasnya.
"Kami tidak pernah lupa caranya menang, kami hanya tidak punya alat sempurna yang dimaksimalkan tempatnya, dan itulah yang bikin kami terpuruk," kata Brown.