"Kalau mobil Jepang kisaran Rp 1,5 juta sampai 2 jutaan. Kalau mobil Eropa sekitar Rp 2,5 sampai 3 jutaan," katanya.
Untuk membantu Atak dalam menjalankan bisnisnya, ia dibantu satu orang karyawan yang menjadi kepercayaannya.
(BACA JUGA: Ubah Panjang Pendek Sokbreker Motor? Ini Saran Bengkel Spesialis)
Ia mengaku tak ingin menambah karyawan, karena pekerjaan yang ia kerjakan tidaklah mudah dan membutuhkan ketekunan.
"Saya bukannya gak mau pakai, tapi pekerjaan ini itu kayak pekerjaan seni, jadi orang harus menjiwai, orang harus tekun, karakternya emang harus yang mau belajar," jelasnya.
"Satu mobil aja masalahnya bisa ratusan macam, mobil macamnya ada banyak. Setiap tahun ECU berubah, jadi gak ada istilah hafal, harus terus belajar," tutup Atak.