GridOto.com - Sebagai motor dengan teknologi paling canggih, motor MotoGP dibekali banyak sekali sensor canggih.
Tidak tanggung-tanggung, lebih dari 50 sensor terpasang di motor MotoGP.
Sensor-sensor itu terhubung dengan perangkat elektronik alias Eletronic Control Unit (ECU).
Berikut beberapa sensor utama yang dipasang pada motor prototype MotoGP
(BACA JUGA: Balapan Lagi, Mantan Musuh Valentino Rossi Diketawain Dani Pedrosa)
1. Launch Control System (LCS)
Sensor ini dipakai untuk mengatur dan membatasi putaran mesin motor.
Beberapa kegunaan LCS saat motor MotoGP keluar pit setelah motor disetting ulang atau saat motor mau masuk pit.
Salah satu fungsi lain LCS ketika start.
LCS bekerja untuk meredam kelebihan rpm saat mau akselerasi sebelum lampu merah start padam.
Jadi, motor tidak akan mudah wheelie saat start.
Cara menggunakan LCS dengan menekan salah satu tombol di sebelah kiri setang, biasanya berwarna kuning bertuliskan LC alias Launch Control.
2. Traction Control (TC)
Disebut juga kontrol traksi, fungsinya mengatur supaya cengkeraman ban.
(BACA JUGA: Inilah Seri Paling Kontroversial di MotoGP 2018)
Kalau perpindahan tenaga dari putaran mesin waktu akselerasi ataupun deselerasi tidak diatur dengan tepat, ban belakang bisa sliding atau bahasa gaulnya ngepot.
Fungsi traction control paling penting supaya mengurangi resiko high side crash.
High side crash kejadian tenaga mesin yang besar keluar mendadak waktu pembalap buka gas cepat seperti saat keluar dari tikungan.
Pembalap tidak bisa mengontrol efek power yang berlebihan mengakibatkan rider terpental dari motor.
Rangkaian sensor kontrol traksi berupa kabel yang diikat ke swing arm sampai ke gir belakang motor MotoGP.
3. Sensor Wheelie
Guna sensor wheelie supaya motor tidak mudah terangkat.
Kondisi ban depan standing karena over power saat akselerasi yang biasanya terjadi waktu motor keluar tikungan.
Fungsi sensor wheelie mengatur tenaga yang berlebihan dan mendeteksi gerakan ban depan.
4. Sensor Lean Angle
Lean angle atau sudut kemiringan motor akan mendata berapa derajat kemiringan motor waktu masuk tikungan.
(BACA JUGA: Kenapa Masalah Elektronik Bikin Ban Motor MotoGP Cepat Rusak?)
Nanti ketahuan berapa derajat sudut kemiringan motor dan berapa rpm yang diatur pembalap ketika di kelokan.
Mekanik akan tahu nih pembalap berlebihan atau tidak saat memiringkan motornya.
5. Sensor suspensi
Output data sok depan dan belakang sangat berguna bagaimana kondisi sok bekerja waktu cornering, ngerem, dan keluar tikungan.
Dari data yang terlihat di layar monitor akan bisa dianalisis.
Analisisnya adalah sudah tepat tidaknya titik pengereman si pembalap atau juga sudah pas tidaknya settingan sok ketika pembalap berada di tikungan.
6. Sensor tekanan angin ban
Ini sensor terbaru yang dipasang sejak ban Michelin menjadi penyuplai ban satu-satunya di MotoGP.
Tekanan angin akan bisa berubah-ubah bergantung temperatur aspal sirkuit.
(BACA JUGA: Tak Disangka, Ternyata Ini Sosok Inspirator Lewis Hamilton di F1 2018)
Dengan sensor ini, mekanik tahu apakah tekanan angin ban melebihi batas toleransi atau tidak.
Sensor tekanan angin ban ini dipasang supaya tidak terjadi seperti yang dialami Loris Baz saat tes resmi Michelin di sirkuit Sepang beberapa waktu silam.
Ban belakang Ducati Desmosedici GP16 yang dipakai mantan pembalap MotoGP itu pecah mendadak saat motor melintas dengan kecepatan di atas 280 km/jam.
7. Sensor Kecepatan
Sensor kecepatan di MotoGP berbeda dengan sensor kecepatan motor jalanan yang biasanya ada di gir depan, atau hanya di ban depan atau belakang.
Di MotoGP, sensor kecepatan ada di roda depan maupun roda belakang.
Hal itu karena sensor ini tidak hanya memberitahu kecepatan pembalap, tapi juga mendeteksi kecepatan putaran tiap roda.
Informasi ini bisa membuat ECU mendeteksi adanya selip atau kehilangan traksi, sehingga data ini bisa tersalurkan ke sistem traction control untuk membantu pembalap.
8. Sensor Posisi Gas/Throttle
Kalau yang satu ini di motor jalanan juga ada, hanya saja di MotoGP menggunakan sistem throttle by wire.
Teknologi ini juga sudah diterapkan di motor jalanan sekarang, contohnya pada CBR250RR.
(BACA JUGA: Di Balap F1 2019 Tim Renault Pakai Nama Baru, Ini Alasannya)
Sebelum teknologi ini digunakan, kabel logam digunakan untuk menghubungkan tuas throttle ke katup kupu-kupu atau throttle body.
9. Gyroscopes dan accelerometers
Secara sederhana, gyroscopes adalah alat atau sensor untuk mengukur orientasi dan accelerometers adalah sensor untuk mengukur percepatan atau akselerasi.
Accelerometers berfungsi untuk mengukur akselerasi dan deselerasi ketika pembalap berada di trek.
Gyroscopes akan berguna untuk mengukur sudut kemiringan motor ketika berbelok.
Data dari dua sensor ini sangat penting bagi tim dan juga berguna sebagai variabel untuk sistem lain yang terhubung dengan sensor ini.
10. Sensor di Mesin
Mesin adalah komponen paling vital di motor, begitu pula dengan motor MotoGP.
Oleh sebab itu di MotoGP, bagian ini juga menjadi perhatian utama sehingga memiliki paling banyak sensor.
Banyak variabel yang diukur di mesin, misalnya saja temperatur coolant, RPM, tekanan oli, dan temperatur udara masuk.
Jika berbicara soal mesin, hampir tak ada variabel yang lolos dari pengukuran tiap sensornya.
(BACA JUGA: Habis operasi Bahu, Marc Marquez Dilarang Naik Motor Sebulan Lebih)
11. Sensor Posisi Trek
Terakhir dan yang paling penting ada dalam sebuah motor balap, yakni sensor posisi trek.
Sensor ini sebenarnya adalah transponder atau singkatan dari transmitter responder.
Alat ini merupakan perangkat otomatis yang menerima, memperkuat dan mengirimkan sinyal dalam frekuensi tertentu.
Dalam balapan transponder ini berguna untuk mendeteksi posisi mesin di sirkuit sehingga melalui komputer tim dan race director mengetahui saiapa menyalip siapa.
Sensor posisi trek di MotoGP bisa mendeteksi hingga 25 sektor berbeda di tiap sirkuit.
Kesimpulannya, dengan adanya berbagai sensor ini, kita bisa melihat balap MotoGP sekarang dengan lebih puas.
Kita bisa melihat posisi pembalap ketika balapan dengan mudah di layar televisi.
Serta kita bisa melihat banyak data seperti kecepatan, sudut, persentase gas dan rem, dan lain-lain saat on-board camera digunakan.
Sebenarnya masih banyak sensor-sensor yang digunakan, bahkan beberapa di antaranya saling berhubungan satu sama lain.