U: Diameter ulir busi 10 mm.
24: Heating rate atau tingkat pelepasan panas busi, semakin kecil angkanya termasuk busi panas. Busi panas 20, 19, dan seterusnya sedang busi dingin 24,26, dan seterusnya.
F: Panjang ulir busi sekitar 12,7 mm. (A-E, G-H=19mm. F=12,7mm. L=11,2mm.)
S: Tipe rancangan busi.
U: Bentuk elektroda ground.
9: Gap atau celah antar elektroda , ini artinya celah busi 0,9 mm.
(BACA JUGA: Sudah Tahu Belum? Ini Tiga Jenis Busi Berdasarkan Bahannya)
Lalu kalau sudah bisa membaca kodenya, kamu bisa nih mencari-cari alternatif seandainya busi bermasalah dan tidak ketemu toko menjual busi standar motor kamu.
Jangan panik, kamu bisa cari substitusi busi NGK dan Denso atau sebaliknya selama spesifikasinya sama.
Yang wajib kamu ketahui sebelum mencari alternatif busi dari merek lain adalah diameter ulir, panjang ulir, dan heating rate.
Selain itu kalau busi standar motor kamu pakai kode R alias resistor, maka busi alternatifnya harus berkode R pula.
(BACA JUGA: Punya Beragam Varian, Tipe Busi NGK Inilah yang Paling Diminati)
Ambil contoh kalau motor kamu pakai busi NGK C7HSA, maka alternatifnya dari Denso adalah U20FS-U.
Contoh lain busi yang sering ditemui adalah NGK CPR9EA-9, kalau alternatif dari Denso berarti kodenya U27EPR-9.
Pusing? Ya setidaknya kamu hafalin saja kode busi motor atau mobil kamu, enggak perlu hafalin semua jenis busi NGK dan Denso.
Enggak bakal keluar di ujian kok Sob, hehehe...