GridOto.com - Di bawah manajemen baru, Peugeot Motorcycle Indonesia meluncurkan beberapa model baru di tahun 2018.
Salah satunya adalah Speedfight 125, skutik dengan desain sporty, yang kuat kesan motor Eropa-nya.
Dibanderol dengan harga Rp 39,4 juta, Peugeot Speedfight 125 mengincar pasar skuter kelas atas.
Apa yang menarik dari Peugeot Speedfight 125? Yuk kita simak 10 fakta dari hasil test ride kami!
(Baca Juga : Diam-diam Berbenah, Ini Dia Showroom Baru Peugeot Motorcycle Indonesia)
1. Ukuran gambot khas skutik Eropa
Seperti disebutkan di awal, Speedfight 125 terlihat menarik karena kental nuansa skutik Eropa.
Dengan desain yang gambot, Speedfight 125 mengingatkan kita pada skutik Eropa lain seperti Aprilia SR125 dan Gilera Runner VXR.
Ciri khas skutik Eropa, ada di dimensinya yang kompak namun tinggi, seperti Speedfight 125 yang dimensinya 1895 x 700 x 1150 mm (P x L x T).
Kesan eksklusif juga ditampilkan dengan penggunaan stiker yang minim, dan lebih menonjolkan warna cat yang solid.
2. Banyak aksen khas mobil sport
Bagian menarik lain dari desainnya, adalah aksen khas mobil sport, maklum Peugeot juga dikenal sebagai produsen mobil.
Semisal lampu depannya yang model proyektor ganda, lalu lampu belakang dengan tiga lampu LED bar, mirip Peugeot 5008.
Selain itu behel belakangnya juga modelnya keren, karena mirip spoiler mobil, dengan bilah pipih dengan tiang ganda.
Joknya juga menggunakan dua pelapis seperti jok mobil sport, dengan lapisan kasar di depan, dan halus di belakang.
3. Kaki-kaki kekar
Inspirasi dari mobil, juga ditemukan di kaki-kakinya yang kekar, semisal peleknya palang 5 terbelah.
Modelnya juga single-side seperti pelek mobil, dengan ukuran 3.00 x 13 depan dan 3.50 x 13 belakang, lebar banget!
Apalagi dengan sepatbor belakang yang pendek, makin terekspos ban CST berukuran 130/60 ring 13, depan belakang.
Untuk pengereman, digunakan cakram wave / bergelombang depan belakang, dijepit kaliper 3 piston depan, dan single piston di belakang,
Kenapa 3 piston? Karena Speedfight 125 menggunakan sistem SBC / Synchro Braking Control.
Sistem ini mirip dengan Combi Brake Honda PCX, jadi ketika rem belakang ditarik, 1 piston kaliper di depan ikut mengerem.
4. Mesin dengan teknologi unik
Karena konsepnya sporty, Speedfight 125 menggunakan mesin yang berbeda dibanding skutik Peugeot lain seperti Django.
Seperti pendinginan mesinnya tidak udara, tapi menggunakan radiator, lalu figur tenaga & torsinya juga lebih besar.
Mesin dengan nama SmartMotion ini memiliki tenaga 11 dk / 7.400 rpm, dengan torsi 10,8 Nm / 5.600 rpm, dan sudah lolos standar emisi Euro 4 ini.
Agar lebih responsif, Peugeot menambah teknologi Synerject ACG (Alternative Current Generator).
Teknologi ini otomatis memutus arus pengapian ke aki, ketika akselerasi dan deselerasi, dan hanya memberi arus saat cruising saja.
Makanya performanya cukup responsif, serta diklaim dapat menghemat BBM sebanyak 5% dibanding mesin Speedfight sebelumnya.
5. Fitur banyak namun akomodasi terbatas
Bagaimana dengan fitur-fiturnya? Dimulai dari panel instrumennya yang mungil, dengan informasi tidak begitu banyak.
Panel instrumen full digital ini menampilkan informasi speed meter, fuel meter, dan odometer yang bisa dirubah ke trip meter dengan menekan tombol di kiri.
Tapi jika beralih ke bawahnya, ada panel yang di dalamnya ada port USB untuk charging gadget seperti smartphone.
Nah, karena Speedfight 125 tidak memiliki kompartemen di depan, dibalik panel setang ini ada mounting untuk X-Grip untuk memasang smartphone.
Tidak ada kompartemen di depan, ditutupi dengan kapasitas bagasi bawah jok yang besar, karena mampu memuat helm full face dengan mudah.
6. Riding position masih ramah buat rider Asia
Buat yang pernah mengendarai skutik merek Eropa seperti Vespa, pasti berpikir Speedfight 125 juga punya tinggi jok yang kurang ramah buat rider Asia.
Yup, tinggi jok Speedfight cukup mengintimidasi, mencapai 780 mm, bandingkan dengan Honda Vario 125 yang tinggi joknya 769 mm.
Namun buat rider dengan tinggi 170 cm, kaki masih bisa menapak, karena bagian depan joknya dibuat tirus, agar paha tidak mengangkang.
Setangnya juga posisinya tinggi, membuat posisi tangan sigap untuk bermanuver, terutama untuk menikung.
Bagian deknya tidak begitu luas sebenarnya, karena di tengahnya ada tangki bensin dengan kapasitas 7,2 liter.
Namun untuk ukuran sepatu 42, pijakan kakinya masih luas, dan karena tidak ada kompartemen di depan, dengkul tidak akan mentok!
7. Handling stabil, tapi butuh pembiasaan
Impresi awal saat mengajak Speedfight bermanuver, terasa handlingnya tidak seringan skutik 125 cc lain.
Wajar saja, soalnya kaki-kaki Speedfight besar, mulai dari ukuran pelek yang lebar sampai ban yang profilnya cenderung mengotak.
Selain itu profil ban mengotak, membuat motor agak melawan saat cornering, namun bakal pede kalau sudah terbiasa.
Kalau sudah terbiasa karakter handlingnya, Speedfight 125 enak buat diajak menikung, karena handlingnya stabil.
Ini ditunjang kaki-kaki yang besar, serta karakter suspensi yang lembut, dan tidak mengayun-ayun.
8. Performa responsif di putaran tengah
Lanjut ke performa mesin, dengan figur tenaga & torsinya mestinya performa Speedfight 125 responsif.
Namun saat dicoba, ada keluhan di akselerasi awal, yaitu motor baru melaju setelah gas dibuka cukup dalam.
Karakternya seperti CVT mesin skutik yang per kampas koplingnya terlalu keras, atau jarak antar kampas kopling dengan mangkok terlalu jauh.
Untungnya saat diputaran tengah, performanya cukup impresif, seperti 0-60 km/jam hanya 5,8 detik, lebih cepat dibanding Vario 125 yang mencapai 6,2 detik.
Lalu topspeed-nya juga lumayan, 111 km/jam di speedometer, dan 108,3 km/jam di Racelogic Performance Box.
9. Konsumsi BBM tidak begitu irit
Yup, jika dibanding skutik dengan kapasitas mesin serupa, konsumsi BBM Speedfight 125 ini tidak begitu irit.
Tercatat Speedfight 125 memiliki konsumsi BBM 35,1 km/liter, dengan metode full-to-full menggunakan BBM RON 92.
Salah satu penyebab mesinnya tidak begitu irit, mungkin karena karakter CVT yang menggerung di putaran bawah.
Kalau dirombak, bisa dipastikan mesin bisa lebih irit karena tidak perlu memelintir gas dalam-dalam untuk berakselerasi.
Apalagi kapasitas tangkinya terhitung besar untuk skutik 125 cc, mencapai 7,4 liter!
10. Harga sebanding dengan eksklusivitas
Dengan harga 39,4 juta Rupiah, Speedfight 125 hadir bukan untuk yang mencari skutik irit dan fiturnya banyak.
Tapi buat yang mencari skutik eksklusif, dengan desain cita rasa Eropa, dan jadi simbol status.
Makanya biar hanya skutik 125 cc, Speedfight 125 tetap terlihat pantas diajak sunday morning ride bersama motor besar!
Tidak heran peminat skutik ini cukup banyak, bahkan untuk varian R-Cup yang dibanderol 39,9 juta Rupiah sudah ludes!
"Terakhir, di bawah manajemen baru sekarang pengurusan surat-surat sudah lancar, tidak sulit seperti dulu," jelas Satya Saptaputra, Presiden Director & CEO Peugeot Motorcycle Indonesia.
Tertarik dengan Speedfight 125? Skutik ini sudah tersedia di jaringan dealer Peugeot Motorcycle Indonesia seperti Jakarta, Bandung dan Yogyakarta lho!
Data Spesifikasi Peugeot Speedfight-4 125 2018
Dimensi
P x L x T : 1.895 x 700 x 1.120 mm
Tinggi jok : 780 mm
Bobot isi : 121 kg
Mesin
Tipe mesin: Smartmotion 125 cc 1 silinder pendingin air
Sistem katup : SOHC 2 katup
Kapasitas : 125 cc
Bore x stroke : 52,4 x 57,8 mm
Tenaga maksimal : 11 dk / 7.400 rpm
Torsi maksimal : 10,8 Nm / 5.600 rpm
Sistem bahan bakar: Injeksi elektronik
Transmisi : Otomatis, V-Matic
Sistem starter : Electric starter
Rangka
Rem depan : Cakram wave 215 mm kaliper 3-piston
Rem belakang : Cakram wave 196 mm kaliper 1-piston
Suspensi depan : Teleskopik 32 mm
Suspensi belakang : Single shock absorber dengan subtank
Pelek depan : 3.00 x 13
Pelek belakang : 3.50 x 13
Ban : CST Tubeless 130/60-13
Lampu utama : LED
Lampu rem : LED
Tipe aki : MF
Kapasitas tangki: 7,4 liter
Harga OTR Jakarta : 39,4 juta Rupiah