Mengintip Sejarah Lampu Sein, Dulu Malah Pakai Lonceng

Ditta Aditya Pratama - Minggu, 25 November 2018 | 11:22 WIB

Ilustrasi lampu sein di Ducati Scrambler baru bisa mati secara otomatis (Ditta Aditya Pratama - )

Mulai dari tahun 1920-an beberapa produsen kendaraan di Jerman mulai menciptakan lonceng dan peluit uap.

Lonceng tersebut dipasangkan pada kendaraan produksi mereka dan berfungsi sebagai tanda untuk berbelok.

Jika lonceng berbunyi sekali, tandanya mobil akan berbelok ke kanan.

Jika lonceng berbunyi dua kali, berarti mobil akan berbelok ke kiri.

Shorpy.com
Dulu sebelum ada lampu sein, orang biasanya menggunakan kode tangan

Namun ternyata, penggunaan lonceng sebagai tanda belok ini pun tidak efektif karena ramainya aktivitas lalu lintas.

Bunyi lonceng justru membingungkan pengguna mobil lainnya karena bersahut sahutan.

Oleh karena itu, bunyi lonceng menjadi tidak jelas.

Maka dari itu pada tahun 1930-an dibuatlah sebuah alat indikator berupa lampu tambahan kanan-kiri yang dipasang di bagian depan dan belakang mobil.

kaskus.co.id
lampu sein lawas yang nongol dari samping bodi mobil

Pengguna kendaraan hanya perlu menekan tombol kontak yang telah tersambung dengan lampu indikator.

Alat inilah yang dinamakan lampu sein dan masih digunakan hingga saat ini pada mobil dan kendaraan lainnya.

Kata sein sendiri diserap oleh masyarakat Indonesia dari bahasa Inggris, sign yang berarti tanda.

Sedangkan riting adalah Bahasa Jawa untuk sein yang diserap dari bahasa Belanda, richting yang berarti arah.

Jadi begitu ceritanya Sob... Jangan lupa pakai lampu sein ya kalau mau belok!

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Btw, Nissan GT-R masih menggendong mesin V6 3.800cc twin-turbo, yang bisa menghasilkan tenaga 485 dk dan torsi 588 Nm. Yuk baca berita otomotif terlengkap di GridOto.com (klik link di bio) #nissan #nissangtr #nissangtrskyline #gtrr32 #gtrr33 #gtrr34 #gtrr35 #gridoto #otomotif #duniaotomotif #otomania #motorplus #motorplusonline #jip #otomotifweekly #gridnetwork

Sebuah kiriman dibagikan oleh GridOto (@gridoto) pada