"Kalau sehari pake BBG itu paling habis Rp 30 ribu. Kalo BBM ya bisa sampe Rp 70 ribu," ucapnya.
Dengan mengisi BBM maka penurunan pendapatan seharinya akan sangat terasa.
Karena itu dengan minimnya SPBG, membuat banyak waktu terbuang untuk mengantre.
"Kita aja setoran Rp 100 ribu sehari. Kalau kita sehari dapat Rp 200 ribu terus isi BBM Rp 70 ribu, jadi cuma sedikit bawa ke rumah. Kalau isi BBG juga waktunya abis buat ngantre," kata Sahroni.
Sahroni pun berharap pemerintah bisa menambahkan jumlah SPBG yang ada di Jakarta.
"Harapannya lebih banyak untuk pengisian aja, soalnya kan permintaan BBG lebih banyak ya daripada pengisian," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Pernah 7 Jam Antre BBG, Sopir Bajaj Harapkan SPBG Ditambah.