GridOto.com - Transportasi bajaj di Jakarta masih banyak berkeliaran dan digandrungi masyarakat.
Namun, sudah tidak seperti dahulu, Bajaj sekarang memakai Bahan Bakar Gas (BBG).
Minimnya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Jakarta sangat dikeluhkan para sopir Bajaj Bahan Bakar Gas (BBG).
Dilansir dari Tribunjakarta.com, Seorang sopir Bajaj, Sahroni (45) mengaku minimnya SPBG menyebabkan antrean panjang yang kerap kali terjadi.
(BACA JUGA: Bus Trans Semarang Beralih ke Bahan Bakar Gas, Lebih Ramah Lingkungan Tapi Rawan Meledak?)
Sahroni bahkan pernah mengantre hingga tujuh jam lamanya di SPBG.
Hal tersebut dialaminya sekitar seminggu lalu saat mengantre di SPBG Pesing, Jakarta Barat.
"Pernah tujuh jam ngisi di Pesing, dari jam 8 malam baru dapat jam 3 pagi. Padahal normalnya satu jam, itu kejadiannya seminggu lalu," kata Sahroni saat ditemui di bengkel Bajaj, Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (21/11/2018).
Sahroni yang sudah menjadi sopir Bajaj sejak tahun 1980-an mengeluh dengan minimnya SPBG yang menyusahkan para sopir Bajaj.
(BACA JUGA: Cara Nekat Bagaimana Pejalan Kaki Halangi Bajaj Melintas di Trotoar)
Walaupun sebenarnya bajaj BBG memiliki pula tangki untuk bahan bakar minyak, Sahroni lebih memilih mengisi BBG.
Lantaran harga BBG terbilang lebih murah untuk beroperasi seharian.