GridOto.com-Kontrol kestabilan merupakan salah satu teknologi fitur keselamatan pada mobil yang memiliki perang sangat penting.
Dengan fitur ini pengemudi dapat menjaga pengendalian mobil ketika melewati permukaan yang licin atau ekstrem.
Fitur kontrol kestabilan bekerja terintegrasi dengan perangakat rem ABS yang menjadi basis sistem.
Kemudian di dalam sistem kontrol kestabilan terdapat tiga sensor utama yang mendukung kinerjanya.
Sensor yang paling utama adalah yaw sensor.
(BACA JUGA: Mengenal Teknologi Kontrol Kestabilan Mobil, Fungsi Dan Cara Kerjanya)
"Sensor ini mendeteksi seberapa besar pergeseran struktur mobil yang melenceng dari sumbunya atau batas toleransi ketika berbelok," ujar Ken Humphreys, Technical Specialist Chassis Systems Control Bosch Australia kepada GridOto.com (13/11).
Ken Humphreys mencontohkan, misalkan pada saat menikung ke kanan yaw sensor mendeteksi pergeseran berlebih dan berpotensi oversteer.
Yaw sensor akan mengirimkan data ke sensor rem ABS yang kemudian rem ABS akan bekerja memberikan tekanan rem lebih pada area ban kiri untuk mengembalikan mobil ke jalurnya.
Yaw sensor yang mendeteksi pergeseran struktur mobil dengan dibantu dua sensor pendukung.
Yakni steering sensor yang mendeteksi besaran putaran sudut setir mobil apakah sesuai dengan toleransi laju mobil.
(BACA JUGA: Kontrol Traksi Di Mobil Bisa Dimatikan, Asal Kondisinya Seperti Ini)
Kemudian corner sensor mendeteksi sudut kemiringan mobil ketika sedang berada di posisi menikung.
Kedua sensor ini mengirim data ke yaw sensor, yang kemudian nantinya diteruskan ke sistem rem ABS.