Cuma Kehujanan Semalam, Jalanan Kota Palembang Berubah Jadi Sungai Arung Jeram

Ditta Aditya Pratama - Selasa, 13 November 2018 | 19:01 WIB

Banjir parah di Palembang (Ditta Aditya Pratama - )

Lalu Jalan Pahlawan juga menjadi langganan banjir di Palembang.

Pantauan Sripoku.com, di RT 18 Lorong Bambu Kuning Kelurahan Pahlawan Kecamatan Kemuning air mulai masuk ke rumah warga sejak pukul 01.00 banjir mengenangi rumah warga hingga selutut orang dewasa.

Dedek (38) salah seorang warga setempat mengatakan banjir kali ini paling besar jika dibandingkan dengan banjir sebelumnya.

"Selama saya tinggal di sini sejak kecil, seingat saya ini banjir yang paling parah, biasanya air masuk rumah cuma sebatas merembes atau teras depan, sekarang semuanya kena" tutur Dedek kepada Sripoku.com.

Pairat / Sripoku
Pengguna mobil terjebak banjir di Palembang

Lalu sepanjang Jalan Basuki Rahmat hingga ke simpang Polda bahkan Demang Lebar Daun juga menjadi langganan banjir Palembang paling parah.

Saling dahului sesama pengendara semakin membuat lalu lintas semakin tak terkendali.

Kedalaman air yang merendam jalan bisa mencapai lutut orang dewasa.

Tapi paling parah di Jalan Kolonel H Burlian KM 9 Palembang menjadi kawasan terendam air yang cukup tinggi.

Syahrul Hidayat / Sripoku
Simpang Polda Palembang yang nampak seperti sungai

Biasanya banjir paling dalam berada di kawasan Jalan Kol H Burlian, tepatnya di depan Damri KM 9 dan depan POM SPBU KM 6.

Sementara itu, Kabag Humas Pemerintah Kota Palembang Amiruddin Sandy mengatakan.

Bahwa memang ada beberapa titik khususnya saluran pembuangan air yang tersumbat, banyak faktor tersumbat seperti diantaranya box culvert yang terganggu seperti pecah atau rusak akibat pembangunan LRT.

“Sementara box culvert yang ada dibawah itu di perbaiki oleh Pemkot dan Pemkot sendiri sudah menyisir daerah banjir parah dan akan segera mengatasi banjir yang melanda,” ujarnya.

Syahrul Hidayat / Sripoku
Ruas jalan yang tergenang ada yang mencapai ketinggian 50 cm

Lanjutnya lagi, Saat ini kolam retensi yang ada masih kekurangan, padahal beberapa daerah memiliki potensi daerah yang bisa dibangun kolam retensi.

Memang saat ini kapasitas kolam retensi masih kurang untuk keperluan nya kita masih banyak butuh kolam retensi untuk menampung sementara debit air yang besar pasca hujan.

“Kita juga meminta kerjasama kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan, jangan membuang sampah sembarangan, ayook kita jaga sama-sama kan untuk kita semua,” tutupnya.

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Palembang Dikepung Banjir - Ini 5 Titik Banjir Paling Parah di Palembang