GridOto.com - Masih ingat sama TVS Tormax 150 yang sempat meramaikan pertarungan kelas bebek super di Indonesia beberapa tahun lalu?
Diluncurkan pada tahun 2011, TVS Tormax 150 seakan kurang mampu menggebuk dominasi Suzuki Satria FU150 dan Yamaha Jupiter MX 135 yang kala itu merajai jalanan.
TVS Tormax 150 seakan malu-malu dan perlahan mundur teratur dari pertarungan motor bebek saat itu, apalagi setelah Yamaha Jupiter MX-King diluncurkan.
Makanya, enggak banyak orang yang tahu dengan keberadaan motor satu ini.
(BACA JUGA: TVS Mengaku Sedang Siapkan Skutik Bermesin 150 Cc. Bisa Tantang NMAX dan PCX Nih)
Kebetulan, GridOto bertemu dengan satu motor langka ini di Kota Solo dan pemiliknya bersedia buat datang ke kantor.
Sayangnya cuaca yang tidak mendukung bikin GridOto enggak sempat buat menjajal langsung performa mesin Duralife 150 cc-nya, mungkin lain kali deh...
TVS Tormax 150 pakai piston berdiameter 59,5 mm dengan ring tipis, sedang stroke-nya cuma 53,5 mm, namun karakternya bukan overbore melainkan ke arah oversquare dan mampu menghasilkan daya maksimum 13,2 dk.
Meski masih SOHC, bebek berkapasitas mesin gambot ini punya tiga klep. Dua klep in dan satu klep out.
Dua klep masuk ini punya fungsi beda. Satu klep sebagai swirl port dan klep lainnya menjadi power port.
Swirl port bertugas menciptakan putaran angin agar campuran bahan bakar dan udara teraduk sebelum dibakar. Sedang power port memberikan suplai kabut gas bahan bakar lebih banyak agar powernya lebih baik.
(BACA JUGA: Harga Skutik Impor TVS Juga Semurah Honda BeAT, Padahal Fiturnya Canggih!)
Prinsip kerja inilah yang menjadi alasan kenapa TVS memilih dua klep bukan satu klep berukuran besar.
Ruang bakarnya ini juga dikawal dengan radiator, kalah tuh Suzuki Satria FU150 karbu yang cuma pakai oil cooler saja.
Water jacket-nya bukan cuma di kepala silinder tapi sampai ke blok silinder. Radiator yang diletakan di bawah setang ini juga sudah dilengkapi dengan electric fan.
Salah satu fitur ajaib adalah knalpotnya yang bisa diatur suaranya, mau suara standar yang ngerincing atau jadi ngebas tinggal tekan tuas di bawah setang.
Efeknya enggak cuma suaranya aja yang berubah, tapi putaran bawah jadi sedikit lebih responsif karena aliran gas buang jadi lebih ngeplong.
Dari yang wajib ada seperti speedometer, takometer, tripmeter dengan dua mode A dan B, fuelmeter, gear indikator, engine temperatur, hingga indikator helm dan pengingat waktu service juga ada.
Buat yang senang ngebut, ditambahkan juga fitur "time per lap" di panel indikator. Lalu rekor top speed juga otomatis terekam di panel instrumen, jadi enggak bisa bohong deh, hehehe...
Dengan segudang teknologi dan fitur canggih serta harga jual yang jauh lebih murah dari kompetitornya yaitu di angka Rp 13,5 juta saja saat diperkenalkan di OTOBURSA Tumplek Blek 2011 lalu, Tormax masih gagal merebut hati konsumen Indonesia.
Lantas di mana salahnya TVS Tormax 150 ini?
Lalu menurut sang pemilik yang enggan disebut namanya ini, TVS Tormax punya desain yang tergolong kalem dan enggak terlihat anak muda banget.
Faktor lain disinyalir karena keluaran pabrikan India, TVS, yang kala itu belum sekuat pabrikan Jepang dianggap masyarakat sulit cari bengkel resmi dan spare partnya.
(BACA JUGA: Selain TVS dan Suzuki, Yamaha Juga Punya Skutik yang Retro. Kepo Enggak?)
Karena populasinya yang enggak banyak, makanya sulit juga mencari unit bekasnya juga.
"Enggak tahu pasaran harga bekasnya berapa, jarang nemu di situs jual beli online. Kayaknya sih suka-suka yang punya deh mau jual berapa," ungkap sang pemilik yang enggak ada pikiran buat menjual TVS Tormax 150 yang masih ia gunakan sehari-hari ini.
Hmmm... Sobat GridOto kapan terakhir kali melihat TVS Tormax 150 di jalan raya? Atau jangan-jangan malah baru tahu ada motor ini?