GridOto.com - Masih ingat kejadian nahas pemotor yang tewas sengaja ditabrak pengemudi Mercedes-Benz atau Mercy di Solo bulan Agustus lalu?
Dikutip GridOto.com dari Tribun Solo, Iwan Adranacus (40), terdakwa kasus Mercy versus Honda BeAT di samping Mapolresta Solo menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Negeri (PN) Solo, Selasa pagi (6/11/2018).
Iwan Adranacus didakwa Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Solo dengan pasal berlapis.
Mengenakan baju putih dengan rompi oranye, ia duduk di depan Majelis Hukum, Krosbin Lumbangaul, dan hakim angggota, Sri Widiastuti dan Endang Makmum.
(BACA JUGA : Ini Kronologi Pengemudi Mercedes-Benz Tabrak Pemotor Hingga Tewas di Solo)
Dakwaan dibacakan secara bergantian oleh dua JPU, yakni Titiek Mariyani dan Satriawan Sulaksono.
"Dakwaan 1 primer, terdakwa dengan sengaja merampas nyawa orang lain," jelas Titiek membacakan dakwaan primer berdasarkan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan.
Ia menceritakan kronologi asal mula cekcok terjadi antara korban pengendara Honda BeAT, Eko Prasetyo (28), dengan terdakwa di Jln. RM Said, Perempatan Pendopo Sasana Krido Wargo Mangkubumen pada Rabu (22/8/2018) lalu itu.
Hingga mengisahkan penabrakan Eko oleh Iwan dengan mobil Mercedes-Benz AD 888 QQ di Jln. KS Tubun, utara Mapolresta Solo.
Penabrakan itu, kata dia, menyebabkan Eko tewas dengan luka pada bagian kepala dilandasi juga hasil visum RSUD Dr Moewardi.
Lalu, Satriawan membacakan dakwan pasal subsider alternatif.
(BACA JUGA: Tol Solo-Ngawi Siap Dioperasikan Setelah Kantongi Sertifikat Laik)
"Terdakwa diyakini telah melakukan penganiayaan hingga menyebabkan korban mati," ucapnya.
Dakwaan tersebut berisikan Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang Penganiayaan menyebabkan korban tewas.
Satriawan juga mengungkapkan bahwa Iwan juga didakwa pasal alernatif berupa Pasal 311 UU No 22 Tahun 2009 tentabg Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
(BACA JUGA: Sengaja Tabrak Pemotor Hingga Tewas di Solo, Pengemudi Mercedes-Benz Ditetapkan sebagai Tersangka)
Artinya, terdakwa terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun, atau 7 tahun, atau 12 tahun dari dakwaan yang dilayangkan JPU.
Atas dakwaan itu Iwan dan tim kuasa hukumnya tak keberatan.
Namun, melalui kuasa hukumnya, Joko Haryadi, terdakwa meminta agenda pemeriksaan saksi selanjutnya dilakukan secara transparan.
"Kami tidak keberatan dengan dakwaan jaksa, tapi kita menunggu fakta-fakta persidangan hingga ke depan," tegas dia.
Artikel Ini Sudah Tayang di Tribun Solo dengan Judul Pengendara Mercy yang Tabrak Honda Beat di Samping Polresta Solo Didakwa Pasal Berlapis