Tujuan rombongan pramuka itu berkemah di Bantir, Sumowono, Kabupaten Semarang. Jadwal kemah itu mulai tanggal 26-28 Oktober 2018.
Supriyadi, Sopir bus mengaku bus yang dikendarainya tidak kuat menanjak. Hal tersebut yang membuat bus tergelincir dan akhirnya bus terguling.
Kala itu, dirinya membawa 30 siswa SMAN 3 Semarang yang hendak menjalani kemah pramuka di bumi perkemahan Bantir, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang.
(BACA JUGA: Abaikan Batas Berat Maksimal, Bus Ini Bikin Jembatan Gantung Meleyot)
Supriyadi mengatakan saat bertolak dari sekolah menuju perkemahan ada 14 bus yang mengangkut siswa SMAN 3 Semarang.
Namun, dia dan dua sopir bus lainnya lebih memilih berpisah dari rombongan untuk melintasi jalur Boja - Limbangan sebagai jalur alternatif.
Alasannya jalur tersebut lebih cepat. Padahal jalur tersebut lebih banyak tanjakan curam dan tikungan tajam.
"Lewat Boja lebih cepat dibandingkan lewat Bandungan karena tidak perlu memutar. Tapi yang lewat Boja-Limbangan hanya tiga bus saja, bus lainnya lewat jalur Bandungan," ujarnya.
(BACA JUGA: Kembangkan Bus Listrik, Bakrie Gelontorkan Investasi Fantastis)
Namun saat menanjak di tanjakan Desa Gondang, busnya tidak kuat sehingga tergelincir dan terguling di sisi kiri bus. Akibatnya kaca depan bus tersebut pun pecah karena menabrak pembatas jalan tersebut.
Sesaat setelah terguling para siswa pun keluar dari bus tersebut. Warga yang mengetahui kejadian itu segera membantu para siswa itu.
"Busnya kondisinya baik, soalnya sebelum ini saya juga mengantar penumpang lewat jalur Desa Gondang juga tidak apa apa," jelasnya.
Sementara itu, pada pukul 20.40 WIB, badan bus tersebut berhasil dievakuasi oleh aparat kepolisian. Kedua jalur pun telah dibuka kembali.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kronologi Lengkap Bus Siswa SMAN 3 Semarang Terguling di Kendal dan Kondisi Putra Ganjar Pranowo