Sedangkan sisanya adalah jalan akses, viaduk, dan terowongan darat yang menghubungkan Zhuhai dan Hongkong ke jembatan utama.
(Baca juga: Video Viral Pemotor Lawan Arah, Eh Netizen Salah Fokus )
Infrastruktur yang dinobatkan menjadi jembatan terpanjang di dunia tersebut merupakan upaya China untuk membangun apa yang disebut Greater Bay.
Di dalamnya termasuk Hongkong, Makau, dan sembilan kota lainnya yang jika ditotal jumlah penghuninya tak kurang dari 68 juta jiwa.
Dengan adanya jembatan ini, perjalanan darat dari Hongkong ke Zhuhai hanya membutuhkan 30 menit, dimana sebelumnya membutuhkan waktu hingga empat jam.
Sayangnya, tidak semua kendaraan bisa melintasi jembatan terpanjang di dunia ini.
Selain harus membayar, pengelola juga memberlakukan sistem kuota.
(Baca juga: Perhatian! Tarif Parkir Akan Naik Hingga Rp 12.000 Per Jam)
Awalnya pemerintah memperkirakan sebanyak 9.200 kendaraan akan melintas pada jembatan ini setiap hari.
Namun, jumlah tersebut nantinya akan dikurangi jika semua jaringan transportasi di kawasan tersebut selesai dibangun.
Besaranya dana yang dibutuhkan dalam proyek ini sempat menimbulkan banyak pertanyaan, namun pemerintah yakin sektor ekonomi didaerah tersebut akan ikut terdongkrak.
Para pejabat China mengklaim bahwa jembatan ini akan meningkatkan ekonomi hingga 10 triliun Yuan, atau hampir Rp 22.000 triliun.
Bahkan seorang politisi Hongkong berani memperkirakan nilai ekonomi tersebut akan meningkat hingga dua kali lebih banyak.
(Baca juga: Kendaraan Listrik Selis Tidak Perlu Gunakan SIM dan STNK?)
Hanya saja, BBC China memperkirakan jembatan ini hanya akan menghasilkan uang dari pembayaran tol sebanyak 86 juta Dolar AS atau sekitar Rp 1,3 triliun per tahunnya.
Lalu, sepertiga penghasilan itu akan dihabiskan untuk biaya pemeliharaannya yang amat besar.
Artikel serupa pertama kali tayang di Kompas.com dengan judul “China Resmi Operasikan Jembatan Terpanjang di Dunia”.