GridOto.com - Percaya enggak kalau ada fitur anti terpeleset di motor zaman now?
Wajib percaya! Karena nyatanya di motor sekarang memang tertanam berbagai teknologi canggih.
Apalagi di motor MotoGP yang notabennya adalah motor prototipe dengan segala teknologi terbaru yang terpasang.
Fitur anti terpeleset di motor MotoGP dikenal dengan nama traction control.
(BACA JUGA : Gampang, Begini Cara Setel Piggyback dan Open Looper di Motor Injeksi)
Secara fungsi fitur ini memang untuk mengurangi dan mencegah gejala ban motor tergelincir.
Bukan cuma di motor MotoGP, teknologi traction control juga sebenarnya sudah banyak digunakan di motor produksi massal lho!
Kerja traction control mengandalkan dua buah sensor di roda dan satu sensor pembaca kemiringan motor yang mengirim data ke ECU.
Dua sensor terletak pada roda depan dan belakang motor yang berfungsi mengirimkan data ke ECU tentang putaran roda.
(BACA JUGA : Ini Minyak Rem yang Dipakai Motor MotoGP, Speknya Gila Banget)
Sedangkan sensor pembaca kemiringan motor umumnya diletakan dibagian depan motor di posisi paling tengah agar membaca data dengan akurat.
Jika digambarkan secara sederhana, cara kerja traction control sebenarnya simpel.
Kalau sensor membaca ban belakang motor tergelincir, secara otomatis ECU akan memerintahkan mesin untuk mengurangi tenaga.
Dengan begitu ban belakang akan segera mendapatkan kembali cengkraman ke aspal dan mencegah terjadinya high side.
(BACA JUGA : Dijual Bebas, Berapa Harga Minyak Rem Canggih MotoGP?)
Kenapa pada kenyataannya masih ada saja motor MotoGP yang terpeleset saat balap?
Sebab traction control sendiri bisa diatur sangat dinamis sesuai keinginan pembalap.
Nah, pengaturan yang tidak tepat bisa membuat teknologi ini bekerja kurang baik dan menyulitkan pembalap.
Makanya, pengaturan peranti elektronik memang menjadi salah satu kunci suksesnya pembalap di balapan era modern seperti sekarang.