Seken Keren: Apa Saja yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli Hyundai Grand Avega Bekas?

Muhammad Ermiel Zulfikar - Minggu, 21 Oktober 2018 | 16:24 WIB

Hyundai Grand Avega 2011 (Muhammad Ermiel Zulfikar - )

GridOto.com - Hyundai Grand Avega bekas bisa jadi solusi buat yang ingin memiliki hatchback keren dengan harga yang cukup bersahabat.

Dari pantauan GridOto.com di pasar mobil bekas, saat ini Grand New Avega dibanderol mulai Rp 100 juta hingga Rp 130 jutaan tergantung kondisi.

Apalagi dengan range harga segitu kamu bisa mendapatkan sebuah hatchback seken dengan umur yang tergolong muda, yakni 2011 untuk yang paling tua hingga generasi terakhirnya lahiran 2015.

Namun tetap, pengecekan sebelum membeli merupakan hal yang wajib dilakukan agar mendapatkan kendaraan dengan kondisi yang prima dan siap tempur di jalan.

(BACA JUGA: Seken Keren: Harga Pasaran Hyundai Grand Avega Sudah Terjangkau, Kalau Beruntung Bisa Lebih Murah)

Absori, selaku Kepala Mekanik dari bengkel spesialis mobil Korea, Garasi Motor, bagikan tips mengenai apa saja yang harus diperhatikan sebelum membeli Grand Avega bekas.

Menurutnya, untuk pengecekan antara Grand Avega manual dengan yang matiknya ada beberapa perlakuan yang berbeda.

Meski begitu, hal pertama yang sama-sama perlu diperhatikan untuk kedunya adalah suara mesin.

"Kalau ambil garis besarnya, Grand Avega seken baik matik maupun manual itu sebaiknya perhatikan suara mesin, halus atau kasar," ujar Absori saat ditemui GridOto.com di bengkelnya yang terletak di kawasan Cawang, Jakarta Timur.

(BACA JUGA: Seken Keren: Cari Hatchback yang Irit dan Bertenaga? Simak Nih Pilihannya)

"Jika kasar bisa dari klep-nya ada masalah, untuk yang matik kita sebaiknya di test drive dulu apakah nyentak atau tidak, kan kalau mengentak mungkin dari sistem matiknya ada masalah," lanjutnya, Minggu (21/20/2018).

Absori menambahkan, jika dirasa tidak ada masalah dari suara mesinnya, hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah kondisi mesin dan asap yang dikeluarkan.

Ini penting, agar kita terhidar dari kerusakan parah yang tak kasat mata di bagian mesin, yang mampu membuat isi kantong jebol karena perbaikannya.

"Terus lihat kondisi asap yang dikeluarkan ngebul atau enggak, misalkan saat dicoba tarik gas asapnya ngebul kemungkinan dari ring seher. Kalau masalahnya menyangkut dari ring seher itu kemungkinan musti turun mesin," kata Absori seraya menjelaskan.

(BACA JUGA: Seken Keren: Harga Bekas Terjangkau, Bagaimana Biaya Tune Up Navara Lawas?)

"Jika suara mesin halus terus knalpotnya enggak ada asap ngebul itu dilihat lagi mesinnya apakah ada rembesan oli atau bocor oli. Kalau dari bawah ada rembesan oli mungkin dari bak oli atau carter, kalau dari atas itu bisa jadi paking covernya," tambahnya.

Nah untuk yang terakhir, barulah kita cek kilometernya sudah mencapai angka berapa.

Selain itu, tanyakan juga ke sang pemilik mengenai histori perawatannya.

"Apabila sudah melewati 60 ribu km tanyakan juga timing belt nya diganti pas di kilometer berapa, maksimal kan timing belt diganti kan di kilometer segitu," ucap Absori lagi.

"Syukur-syukur kalau sudah diganti, kalau belum kan harus pikir-pikir juga tambahan biaya pergatian, timing belt kan gantinya bisa mencapai Rp 1,1 juta lah habisnya," tutupnya.