"Jika kasar bisa dari klep-nya ada masalah, untuk yang matik kita sebaiknya di test drive dulu apakah nyentak atau tidak, kan kalau mengentak mungkin dari sistem matiknya ada masalah," lanjutnya, Minggu (21/20/2018).
Absori menambahkan, jika dirasa tidak ada masalah dari suara mesinnya, hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah kondisi mesin dan asap yang dikeluarkan.
Ini penting, agar kita terhidar dari kerusakan parah yang tak kasat mata di bagian mesin, yang mampu membuat isi kantong jebol karena perbaikannya.
"Terus lihat kondisi asap yang dikeluarkan ngebul atau enggak, misalkan saat dicoba tarik gas asapnya ngebul kemungkinan dari ring seher. Kalau masalahnya menyangkut dari ring seher itu kemungkinan musti turun mesin," kata Absori seraya menjelaskan.
(BACA JUGA: Seken Keren: Harga Bekas Terjangkau, Bagaimana Biaya Tune Up Navara Lawas?)
"Jika suara mesin halus terus knalpotnya enggak ada asap ngebul itu dilihat lagi mesinnya apakah ada rembesan oli atau bocor oli. Kalau dari bawah ada rembesan oli mungkin dari bak oli atau carter, kalau dari atas itu bisa jadi paking covernya," tambahnya.
Nah untuk yang terakhir, barulah kita cek kilometernya sudah mencapai angka berapa.
Selain itu, tanyakan juga ke sang pemilik mengenai histori perawatannya.
"Apabila sudah melewati 60 ribu km tanyakan juga timing belt nya diganti pas di kilometer berapa, maksimal kan timing belt diganti kan di kilometer segitu," ucap Absori lagi.
"Syukur-syukur kalau sudah diganti, kalau belum kan harus pikir-pikir juga tambahan biaya pergatian, timing belt kan gantinya bisa mencapai Rp 1,1 juta lah habisnya," tutupnya.