“Anak kandung saya ada 5 orang. Ketambahan dengan keponakan, total semua ada 11 orang. Dari sini kami membangun jaringan. Jadi bisa saling bantu," sebutnya.
(BACA JUGA :Otoseken: Nih 5 Motor Bekas Favorit Buat Bahan Kustom Cafe Racer)
Misal, saya enggak ada barang, maka bisa pinjam motor punya showroom anak atau keponakan untuk dijual di sini.
Sebab kalau mengandalkan konsumen yang datang saja agak susah.
"Tapi jaringan kami sudah antar bakul yang sama-sama warga Driyorejo. Makelar kami pun bisa saling isi kekosongan antar showroom,” kata Aziz yang per bulan masih bisa jualan 60 unit motor.
Memang agak turun ketimbang sebelumnya tapi relatif masih stabil di angka segitu.
Namun demikian, Aziz mengaku, banyak juga showroom motkas yang ada di kawasan Ketintang – Karah yang gulung tikar.
“Apalagi kalau enggak punya jaringan dan pakai modal dari uang pinjaman bank. Pasti hancur,” yakin Aziz.
Keyakinan inipun GridOto.com buktikan dengan mendatangi showroom motkas yang ada di Lidah Kulon, Surabaya Barat.
Diakui oleh Rais selaku pemilik Doa Ibu Motor, yang ada di Jl. Raya Lontar – Lidah Kulon No. 12, Surabaya Barat bahwa penjualan saat ini jauh merosot ketimbang sebelumnya.
“Paling parah bulan September lalu. Kami cuma bisa menjual 21 unit motor. Bulan sebelumnya ketika ekonomi dan dollar masih stabil bisa 30 unit,” sebut Rais.