Lingko menggambarkan proses pembagian jejaring seperti makna dari mode transportasi di Jakarta.
Oleh karena itu dipilihlah nama Jak Lingko (Jakarta Lingko).
Anies juga menyarankan untuk mengunakan bahasa Indonesia, seperti dalam penyebutan kata-kata sehari-hari.
Anies tampak mencontohkan untuk menyebut gadget menjadi gawai, era hari ini disebut dengan kiwari yang diserap dari bahasa Sunda.
Tak hanya itu, kata tsunami yang sering digunakan ternyata diambil dari bahasa Jepang, dan bisa diganti dengan kata 'smong' yang merupakan kosa kata serapan dari Bahasa Aceh.