Pengakuan Tukang Sayur Bermotor, Segini Beban yang Diangkut Sekali Jalan

Ditta Aditya Pratama - Senin, 8 Oktober 2018 | 19:32 WIB

Enggak tanggung-tanggung, segini beban tukang sayur bermotor sekali jalan (Ditta Aditya Pratama - )

Dengan kondisi bawaan seperti itu, gimana cara mengendalikan motor?

"Semua bisa karena biasa," ungkap Wahid yang mulai jualan sayur pakai motor sejak tahun 2007.

Istimewa
Enggak cuma penuh depan belakang, bagasi juga diisi
Menurutnya, risiko kerusakan di motor saat membawa beban berat ternyata bukan sokbreker yang cepet jebol.

"Selama saya jualan sayur pake motor gonta-ganti, saya nggak pernah ngalamin shockbreaker jebol. Cuma dulu waktu pakai motor bebek dengan pelek ruji, jerujinya yang sering putus. Malah kadang langsung putus lima ruji," tambahnya.

Istimewa
Wahid sudah berkali-kaloi ganti motor, dari motor bebek hingga motor sport
Nah berhubung sekarang Wahid pakai Honda CB150R yang kocaknya ia beri nama Paijan, lantas masalah apa yang sering jadi kendala karena sering dipakai jualan?

"Paling sering ganti adalah laher roda belakang (bearing). 'Paijan' bearing roda belakangnya sudah ganti 2 kali," bebernya.

Istimewa
Bearing belakang yang terkena beban ekstra dijamin cepat jebol
"Pas pakai Honda Karisma, tromol belakang adalah part yg cepat kalah juga. Karena terlalu dipaksakan ngerem, padahal kampas rem sudah habis," jelas Wahid.

Sepandai-pandainya jadi tukang sayur bermotor, jelas Wahid pernah mengalami yang namanya nyungsep.

https://zonamotor.net/
CBR250R nyungsep, yang dipikir pertama malah tahu
"Pernah waktu pakai CBR250R itu jatuh sama barang dagangannya bubar semua, bukannya mikir kondisi motornya, saya cuma mikir waduh tahu saya pasti hancur, kan lembek itu," ungkapnya sambil tertawa.