Anggaran tersebut akan digunakan untuk memperbaiki lokasi rawan kecelakaan di seluruh negeri yang jumlahnya mencapai 726 tempat.
Dari segi ekonomi, kerugian materiil akibat kecelakaan lalu lintas di India hampir menyentuh angka 3 persen dari pendapatan negara.
Jumlah ini berarti hampir mencapai 8,2 miliar dolar (sekitar Rp 124 miliar) per tahun.
(Baca juga: 5 Fakta Dibalik Kecelakaan Marko Simic, Kronologi hingga Penanggung Biaya Kerusakan)
Selain itu Gadkari juga menyebut 30 persen surat izin mengemudi yang beredar di masyarakat adalah palsu.
Badan Pengatur Lalu Lintas dianggapnya telah menjadi sarang praktik suap dan korupsi.
Artikel ini pertama kali tayang di Kompas.com dengan judul “Di India, Jalan Raya Lebih Mematikan daripada Teroris”.