GridOto.com - Ibnu Sambodo, dikenal sebagai begawannya balap motor 4-tak di Indonesia.
Tapi ternyata, pria yang punya sapaan 'Pak Dhe' ternyata sudah berhenti mengoprek mesin sejak tahun 2013.
Sejenak GridOto mampir ke bengkel Kawasaki Manual Tech di kawasan Jl. Kaliurang Km.8,4 Ngaglik, Sleman.
Kami pun tanya soal bagaimana kedepannya ajang balap indonesia kedepannya.
(BACA JUGA : Blak-blakan Hendriansyah: Mana Lebih Penting Buat Pembalap, Fisik atau Mental?)
Ibnu Sambodo bilang, masa depan balap Indonesia Makin kesini makin suram.
"Karena ajang balap lokal makin jarang karena sponsor pada menarik diri dari balapan," kata Ibnu Sambodo saat ditemui di Kawasaki Manual Tech.
"Entah itu karena keputusan perusahaan atau apa saya juga kurang mengerti," sambung Pak Dhe.
"Ditambah animo masyarakat berkurang karena lebih memilih melihat di TV daripada datang ke event balap," ujar Ibnu Sambodo.
(BACA JUGA : Blak-blakan Hendriansyah: Buat 'Anak Alay' yang Suka Balapan di Jalan, Ini yang Harusnya Kalian Lakukan)
"Beda kalau di Jepang, satu keluarga kalau mau nonton balap sampai camping segala," jelas Ibnu Sambodo.
Itu juga salah satu penyebab balapan di Indonesia jadi suram.
"Indonesia punya banyak pembalap berbakat kok sebenarnya," tegas Ibnu Sambodo.
"Tapi pembalap bagus kan juga butuh tempat untuk latihan dan untuk cari setingan," terang Ibnu Sambodo.
(BACA JUGA : Blak-blakan Hendriansyah: Ini Bedanya Dunia Balap Nasional di Era 2000 Awal dan Sekarang)
"Masa harus latihan dijalan raya, kan enggak aman," jelas Ibnu Sambodo.
"Maka dari itu Indonesia harus punya banyak sirkuit yang dikelola dengan benar," imbuh Ibnu Sambodo.
"Kalau hanya mengandalkan sirkuit Sentul saja itu sangat-sangat kurang, lihat saja contohnya Spanyol punya banyak sirkuit, pembalapnya mendominasi MotoGP," ucap Ibnu Sambodo.
"Selain untuk latihan pembalap kan biar bisa jadi tempat menyalurkan hobi balapan, biar mengurangi balap liar juga," tutur ibnu Sambodo.
(BACA JUGA : Blak-blakan Hendriansyah: Resmi Pensiun, Ternyata Ada 'Misi Rahasia' yang Disiapkan Si Dewa Road Race Untuk Dunia Balap)
"Tapi ya mau gimana mau maju kalau balapannya di pasar senggol kan sirkuitnya enggak permanen, itu cuma buat waktu ada event saja," pungkas Ibnu Sambodo.
Terus apakah menurut Ibnu Sambodo pembalap Indonesia mampu bersaing di level tertinggi?
Soal ini enggak usah khawatir, karena Ibnu Sambodo punya jawabannya.
Penasaran ya? Ikuti terus artikel Blak-blakan Ibnu Sambodo selanjutnya di GridOto.com ya