Dirinya menilai bahwa banyak bibit unggul di kampus-kampus untuk berinovasi, apalagi saat ini isu go green semakin kuat dikampanyekan.
“Itu buat beberapa kendaraan listrik yang mereka exercise. Universitas punya daya dobrak tertentu,” bebernya.
Kendaraan listrik saat ini sudah diterapkan di beberapa bandara, yaitu mobil kecil yang dipakai untuk mengangkut penumpang dari pintu keberangkatan maupun sebaliknya.
Meski harganya lebih mahal, namun sangat efektif dalam menghemat energi serta mengurangi emisi.
(Baca juga: Dahulukan Ambulans daripada Presiden, Empat Polisi Solo ini Dapat Penghargaan)
Walau begitu, kelemahan tetaplah ada, yakni daya baterai yang tidak tahan lama.
Misalnya seperti mobil pengangkut penumpang di bandara tersebut, hanya mampu beroperasi selama 12 jam, dan dalam pengisian daya baterai butuh waktu cukup lama.
“Ke depan mungkin bateraiya lebih kecil, nge-charge-nya lebih pendek, dan daya tahan lama,” tutur Budi.
Artikel ini pertama kali tayang di Kompas.com dengan judul “Indonesia Ditargetkan Punya 2.200 Mobil dan 2,1 Juta Motor Listrik Pada 2025”.