(BACA JUGA: Biar Penjenjangan Lebih Terarah, Mantan Pembalap Senior Bikin Kelas Baru di Antara MiniGP dan Sport)
Bicara mesin Ninja 150, spesifikasi mesin ini terbilang disukai anak-anak balap.
Dalam kondisi standar, tenaga mesinnya mencapai 30,1 dk pada 10.500 rpm dan torsi 21,6 Nm pada 9.000 rpm.
Menurut Asep, mesin Ninja 150 juga mudah dioprek dan spare part-nya masih melimpah.
Paling penting, biaya membangun mesinnya lebih murah jika dibandingkan dengan pengembangan mesin balap 4-tak injeksi.
(BACA JUGA: Selamat! Jeffrey Herlings Juara Dunia Motocross MXGP 2018)
“Sekarang basic mesin memang masih pakai punya Ninja, tapi saya sama teman-teman juga ada rencana untuk buat mesin sendiri,” imbuh Asep.
“Basic tetap 150 cc, tapi enggak usah pusing. Sekarang kan kita sudah bisa produksi, misal karter mesin bikin di mana, ratio dan kopling bikin sama siapa. Jadi semua dirakit sini,” tambahnya.
Selain mesin, suspensi hingga ban diharapkan juga bisa disesuaikan dengan menggandeng pihak-pihak yang berkompeten.
Misalnya untuk suspensi, Asep berniat melakukan kerja sama dengan Kayaba atau Showa.
Sementara bannya pakai dari merek IRC atau FDR, namun Asep memberi syarat harus sesuai dengan spek racing.
“Jadi setelah produksi tuh benar-benar ready buat balap, kalau sekarang gini kan masih prototype,” tutupnya.
Wuih keren nih Pocket Bike kalau speknya pakai mesin 2-tak dan punya desain mirip Moriwaki yang dipakai di kelas Moto3.