Cara tersebut terbilang sukses, Arief akhirnya diangkat sebagai salah satu Asia’s strategy board di tahun 2011, dan ditugaskan untuk menangani merek itu di Malaysia, Filipina, dan Singapura.
(BACA JUGA: Blak-blakan Sebastianus Harno Budi: Bisnis Paling Pertama Impor Toyota Tiara, Ternyata Ini Arti Nama Nasmoco)
Dengan sejalan waktu, keinginannya memiliki brand sendiri terus membuncah, ia akhirnya mengundurkan diri di tahun 2015 dari brand internasional dan mengembangkan brand sendiri.
Tangan dinginnya disertai dengan pengalaman membuatnya mengerti seluk belum bisnis perawatan kendaraan ini.
"Sekarang kami memiliki lebih dari 1.300 item produk yang tersebar di seluruh Indonesia," kata pria yang berkantor di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Kunci sukses dari bisnisnya adalah dengan menjalankan perilaku etis.
"Kami tak ingin menjual produk saja. Kami mengedukasi konsumen. Memang ini sebuah perjalanan panjang. Tapi saya yakin mengedukasi konsumen itu merupakan sebuah investasi. Konsumen menjadi paham mengenai produk yang akan digunakan," tutupnya.