Aksi priority bidding ini tidak hanya diberikan kepada pengemudi khusus, tetapi juga diberikan kepada pengemudi taksi konvensional yang memiliki tarif lebih tinggi daripada transportasi daring," tambahnya.
(BACA JUGA: Menyisakan Duka Mendalam, Begini Cerita Lengkap Bus Terjun ke Jurang di Sukabumi)
Dedi meminta pemerintah menutup perusahaan aplikasi yang tidak menyejahterakan para pengemudi dan tidak menjalankan kemitraan yang setara.
"Dengan diusirnya para aplikasi nakal, maka kami akan meminta pemerintah membangun aplikasi pemesanan transportasi daring yang berasaskan keadilan bagi kami semua pelaku usaha transportasi, khususnya kami para pengemudi daring individu," ujar Dedi.
Artikel serupa telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setelah Grab, Pengemudi Transportasi Online Akan Demo Go-Jek"