Metode uji tersebut merupakan metode yang disarankan oleh prinsipal Hino di Jepang.
Uji coba ini diklaim dapat memaksa mesin melakukan performa maksimal jika dibandingkan dengan road test atau kondisi pemakaian aktual di jalan.
Hasilnya untuk mesin Hino tidak ada fenomena yang membahayakan pada pengujian tersebut.
(BACA JUGA: Wih, Ada Program Menarik dari V-Kool di Perhelatan Jambore Toyota 2018)
Artinya, mesin Hino telah lulus uji menggunakan bahan bakar biodiesel B20.
Pengujian ini juga membuktikan bahwa penggunaan biodiesel B20 tidak akan berpengaruh terhadap mesin berteknologi mekanikal.
Hasil pengujian tersebut juga sudah dilaporkan ke Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM sebagai salah satu bentuk komitmen Hino dalam mendukung kebijakan pemerintah.
“Kami juga menghimbau kepada pemerintah untuk menyempurnakan proses pencampuran solar dan FAME agar meminimalisir efek samping yang ditimbulkan bagi kendaraan”, tutup Santiko.