Maka dari itu biasakan cek tekanan angin secara rutin, jaga agar terus seusai rekomendasi pabrikan.
(BACA JUGA: Konstruksi Jalan Tol Wilangan-Kertosono Capai 78 Persen, Awal Tahun 2019 Rampung)
"Yang paling pertama ngaruh banget adalah tekanan angin, karena kalau itu tidak dijaga atau kurang bisa hancur bannya malah," ucap Rudy saat berada di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
"Saya pernah punya pengalaman di satu perusahaan di Kalimantan timur yang satu tahun bisa tiga kali ganti ban, karena tekanan anginnya itu enggak dijaga, bisa di belasan psi," lanjutnya, pada Kamis (30/8/2018).
2. Membiarkan masalah yang terjadi pada kaki-kaki
Kondisi kaki-kaki yang tidak sehat bisa membuat alur ban lebih cepat termakan.
Terlebih buat sering telat melakukan spooring atau balancing, karena akan menggangu keharmonisan ban ketika melaju.
Sehingga kebotakan pada ban tidak merata, dan cenderung di satu satu area saja.
"Masalah kaki-kaki seperti spooring dan balancing yang telat itu juga berpengaruh terhadap bagaimanan alignment ban dan bagaimana dia berdiri," kata Rudi seraya menjelaskan.