GridOto.com-Rem merupakan komponen penting di mobil.
Ada 3 komponen penting rem mobil, yaitu kaliper, cakram, dan tromol.
Masing-masing memiliki fungsi atau tugas khusus.
Berikut penjelasan mengenai 3 komponen rem mobil dan cara pemeriksaannya.
(BACA JUGA: Ini Sistem Infinite Baffle atau Free Air untuk Boks Subwoofer )
1. Kaliper
Kaliper memiliki fungsi untuk menekan kampas rem agar menjepit piringan rem.
Digerakkan dengan menggunakan tekanan dari injakan pada pedal rem, lalu disalurkan tekanan tersebut oleh fluida berupa minyak rem dengan bantuan booster rem.
Korosi kerap menyerang piston di kaliper.
Apalagi bila sil pelindung debu dan kotoran telah robek.
Efeknya, rem menjadi macet dan bisa menyebabkan kampas rem terbakar bila kendaraan tetap dipaksa untuk dijalankan.
(BACA JUGA: Mengenal Boks Sealed Buat Subwoofer di Sistem Audio Mobil)
2. Cakram
Bentuknya berupa piringan dan memiliki fungsi sebagai media gesekan dengan kampas rem.
Model ini memiliki kelebihan, yaitu kemampuan melepas panas yang lebih baik.
Tak heran bila performa rem ini cenderung stabil di berbagai kondisi.
Apalagi ditambah dengan lubang ventilasi di tengah agar proses pelempasan panas kian sempurna.
Untuk itu, mobil performa tinggi mewajibkan rem cakram di keempat rodanya.
(BACA JUGA: Remote Keyless Entry Nissan Terra Mati? Begini Cara Mengatasinya)
Fisik piringan cakram menjadi barometer kerusakan yang terjadi.
Namun, Anda dapat merasakan getaran ketika pedal rem diinjak.
Hal ini menandakan keausan piringan rem tidak merata.
Bila ketebalan cakram masih dalam batas toleransi, proses bubut dapat dilakukan.
Bila tidak, tentu perlu melakukan penggantian komponen.
(BACA JUGA: Accent Wire alias 'Kabel Setan' untuk Mobil dan Motor, Apa Bedanya?)
3. Tromol
Bila dibandingkan dengan cakram, tromol memiliki tingkat kepakeman yang lebih baik.
Ini lantaran bidang geseknya lebih besar ketimbang model cakram.
Namun, tromol memiliki kelemahan pada kemampuan melepas panas dan pembuangan debu rem hasil gesekan kampas.
Jadi bila rem tromol digunakan dalam waktu lama, kemampuannya akan menurun drastis.
Posisi yang tertutup, membuat rem tromol lebih sulit untuk dideteksi kerusakannya.
Umumnya, baret dan kebocoran sil master rem menjadi penyakit dari rem jenis ini.