(BACA JUGA:Enggak Sembarangan, Selama Asian Games Hanya Kendaraan Bertanda Khusus Ini yang Bisa Masuk Area GBK)
Kabarnya, proyek ini juga menghabiskan dana 18.000 Egyptian pounds atau setara Rp 14,7 juta.
"Nantinya biaya operasionalnya pun hampir tidak ada. Anda cukup memanfaatkan udara terkompresi. Makanya tak perlu mengisi bahan bakar dan membutuhkan pendingin mesin," ujar Mahmoud Yasser, salah satu mahasiswa yang mendesain dikutip dari Reuters.com
Ke depannya tim ini pun berencana untuk lebih mngembangkan kendaraan berpenggerak oksigen itu.
Agar bisa melaju dengan kecepatan 100 km/jam dan mampu menempuh jarak 100 km.
Sebelum melakukan pengisian udara lagi.