GridOto.com - Yamaha benar-benar beruntung memiliki seorang Valentino Rossi.
Prestasi, kemampuan, daya tarik, dan sikapnya menjadi nilai lebih dari Valentino Rossi.
Valentino Rossi adalah orang yang membawa Yamaha menjadi raja MotoGP sejak musim 2004.
Bahkan, pesona Rossi sampai saat Yamaha terpuruk seperti saat ini tetap mengagumkan.
(BACA JUGA: Blak-blakan M. Fadli: Pembalap yang Menabrak Saya Tidak Berani Balapan Lagi )
Di saat Yamaha terpuruk di MotoGP Austria, bahkan sampai ada permintaan maaf juga dari Yamaha, Rossi menunjukkan kualitasnya sebagai pembalap dengan segudang pengalaman.
Lihat saja bagaimana Vinales menyikapi keterpurukan Yamaha dalam beberapa balapan terakhir.
Sangat berbeda dengan Rossi bukan?
Memulai balapan MotoGP Austria dari posisi ke-14, Rossi berhasil menyalip beberapa pembalap dan finish ke-6.
Walaupun hanya finish ke-6, sedikit bisa menyelamatkan muka Yamaha.
(BACA JUGA: Finis Ke-6, Valentino Rossi Ungkap 2 Perasaan Berbeda di Dalam Hatinya)
Berbeda dengan Vinales yang start dari posisi ke-11 tapi finish ke-10, padahal masalah mereka sama.
"Bagiku, itu adalah sebuah pertanyaan tentang pengalaman," ungkap Rossi, dikutip GridOto.com dari Crash.
"Aku sudah melewati banyak masa buruk dari Maverick Vinales yang jauh lebih muda dariku, tetapi perbedaan itu juga soal karakter," tegas Rossi.
Performa Rossi juga mendapat pujian dari sang bos.
Sang bos merasa beruntung punya Rossi, terutama di saat genting seperti ini.
"Kami sedang bekerja, tapi aku sangat bangga dengan balapan Vale, dia datang dari posisi ke-14 ke posisi ke-6," kata Lin Jarvis, dikutip GridOto.com dari GPOne.
(BACA JUGA: Tidak Seperti Sebelumnya, MotoGP Austria Membuka Mata Valentino Rossi Tentang Motor Yamaha)
"Kita semua lihat balapan hebat dari Ducati dan Honda, dan kami juga ingin berkompetisi dengan mereka, tapi saat ini masih tidak mungkin," lanjut Jarvis.
Jarvis juga mengaku memang ada kesalahan yang sejak lama Yamaha lakukan.
Seharusnya Yamaha mendengarkan kata Rossi sejak lama.
"Ya jelas kami buat kesalahan, meremehkan pentingnya software baru dengan ECU Magneti Marelli," ungkap Jarvis.
"Kami ambil jalan yang salah, jadi kita harus perbaiki, tapi Vale juga bilang kemarin bahwa motornya cukup bagus dan dia suka mengendarainya, jadi kita tak terlalu jauh," jelas sang bos.
(BACA JUGA:Blak-blakan M. Fadli: Alasan Kaki Saya Harus Diamputasi )
Lebih lanjut, Jarvis mengritisi performa Vinales.
"Dia sangat berbakat dan ingin sukses, tapi dia masih muda," ungkap Jarvis.
"Dia harus belajar mengontrol tidak hanya situasi bagus tapi juga situasi yang sulit," lanjut sang bos.
Namun, Jarvis juga mengungkap bahwa Yamaha masih mencoba menghormati Vinales.