Sang bos merasa beruntung punya Rossi, terutama di saat genting seperti ini.
"Kami sedang bekerja, tapi aku sangat bangga dengan balapan Vale, dia datang dari posisi ke-14 ke posisi ke-6," kata Lin Jarvis, dikutip GridOto.com dari GPOne.
(BACA JUGA: Tidak Seperti Sebelumnya, MotoGP Austria Membuka Mata Valentino Rossi Tentang Motor Yamaha)
"Kita semua lihat balapan hebat dari Ducati dan Honda, dan kami juga ingin berkompetisi dengan mereka, tapi saat ini masih tidak mungkin," lanjut Jarvis.
Jarvis juga mengaku memang ada kesalahan yang sejak lama Yamaha lakukan.
Seharusnya Yamaha mendengarkan kata Rossi sejak lama.
"Ya jelas kami buat kesalahan, meremehkan pentingnya software baru dengan ECU Magneti Marelli," ungkap Jarvis.
"Kami ambil jalan yang salah, jadi kita harus perbaiki, tapi Vale juga bilang kemarin bahwa motornya cukup bagus dan dia suka mengendarainya, jadi kita tak terlalu jauh," jelas sang bos.
(BACA JUGA:Blak-blakan M. Fadli: Alasan Kaki Saya Harus Diamputasi )
Lebih lanjut, Jarvis mengritisi performa Vinales.
"Dia sangat berbakat dan ingin sukses, tapi dia masih muda," ungkap Jarvis.
"Dia harus belajar mengontrol tidak hanya situasi bagus tapi juga situasi yang sulit," lanjut sang bos.
Namun, Jarvis juga mengungkap bahwa Yamaha masih mencoba menghormati Vinales.