GridOto.com - Mungkin sudah terbiasa melihat data penjualan PT Toyota Astra Motor (TAM yang tinggi, melihat Toyota Sienta seperti mobil ini tak berhasil di Indonesia.
Maklum, main di segmen mobil keluarga, Sienta tapi angka penjualannya tak gemerlap seperti MPV lainnya.
Sebut Avanza, Calya, Innova yang main di angka ribuan unit sebulan.
Sementara Sienta, separuh tahun 2018 ini ada di angka 2.200-an unit atau di 360-an unit sebulan.
Itu pun dengan kabar diskon tembus Rp 40 juta.
Alhasil, beberapa kali Sienta mengundang media untuk membahas, bahkan dengan pertanyaan menjurus, akankah Sienta discontinue?
Mungkin pertanyaan tersebut terlalu kejam.
(BACA JUGA: Toyota Rush 2018 Pakai Mesin Serupa Toyota Sienta/Veloz 1.5?)
Cuma gara-gara kalah penjualan dari saudaranya lantas ditanyakan apakah akan tak berlanjut.
Berkali-kali pula Fransiscus Soerjopranoto, Executive GM Marketing TAM memberi penjelasan kalau Sienta memiliki segmen yang khusus, yakni pengguna mobil di perkotaan.
Sehingga daya serapnya secara nasional tidak sebesar saudaranya yang lain.
Memang, cap sebagai mobil yang tidak berhasil dengan mudah disematkan.
Maklum, di awal, proyeksi Sienta terjual cukup fantastis, mencapai 3.500 unit sebulan.
Sienta bermain di segmen kosong antara Innova dan Avanza dengan profil yang berbeda dari keduanya.
Jadi kalau dianggap gagal rasanya juga tak berlebihan.
Namun memberi label itu mudah, padahal kalau melirik lagi angka 2.253 unit, atau sekitar 4.000-an unit setahun jelas angka ini masih tergolong bagus.
Dari mana melihatnya?