GridOto.com - Hadirnya Suzuki Jimny di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, sukses buat kejutan.
Tapi dilain pihak, banyak pengunjung yang sedikit kecewa lantaran belum ada kejelasan status soal kapan dijual dan berapa perkiraan harganya.
Pihak PT Suzuki Indomobil Sales mengaku, tampilnya Jimny di GIIAS 2018 sebagai ajang survey untuk konsumen.
Mereka mau lihat feedback masyarakat, selagi melakukan riset internal versi mereka sendiri.
(BACA JUGA: Beda Tipis, Ini Perbandingan Honda C125 Indonesia dengan Versi Thailand)
Hal yang paling ditunggu tentu harganya, apakah Jimny baru ini masih membawa nafas kendaraan off-road terjangkau untuk semua kalangan?
"Saat ini kami masih melakukan riset banyak hal soal Jimny. Sistem penggerak, harga, dan banyak lainnya. Bahkan kami menggandeng beberapa lembaga riset dan survey konsumen sebelum menjual Jimny di Indonesia," ujar Harold Donnel, Head of Brand Development and Marketing Research PT Suzuki Indomobil Sales kepada GridOto.com (5/8/2018),
Untuk mengobati penasaran, GridOto.com coba kasih prediksi perhitungan dari beberapa penelurusan parameter yang menentukan harga jual mobil, simak yuk.
CBU vs CKD
Di Indonesia, Suzuki Jimny kemungkinan besar tidak akan meluncur tahun ini. Pilihannya jika meluncur tahun depan, apakah impor atau rakitan lokal?
Prediksi kami, pada tahap awal, bisa saja Jimny akan diimpor langsung dari Jepang. Tapi Suzuki Indonesia juga punya pabrik perakitan, yang bisa digunakan untuk merakit Jimny.
Perbedaan status pabean ini jelas memengaruhi harga Jimny nantinya. Itu karena akan ada komponen Bea Masuk, PPN, PPh 22 Impor Barang.
(BACA JUGA: Diam-diam Yamaha Beri Pilihan Warna Baru Untuk Fino Grande)
Jika melihat Buku Tarif Bea Masuk Indonesia, Suzuki Jimny CBU bisa kena Bea Masuk 15% dari nilai CIF (cost, insuranse, freight) (harga, asuransi, pengiriman, Red).
Sedangkan PPh 22 Impor Barang adalah 2,5% dari nilai impor (CIF+Bea Masuk) bagi yang punya Angka Pengenal Impor (API).
4x4 vs 4x2
Jenis penggerak roda jelas jadi pertimbangan, karena menyangkut besaran pajak yang berbeda. Menurut PP Nomor 22 tahun 2014, Jimny 4x4 akan dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 30%.
Sedangkan Jimny 4x2 hanya akan dikenakan Bea Balik Nama Kendaraan Baru (BBN KB) sebesar 10 %.
Perhitungannya
Untuk Jimny pasar global, hanya akan tersedia pilihan mesin 1.500 cc dengan versi Sierra. Harga Jimny Sierra 4x4 di Jepang adalah 2.019.600 Yen atau setara Rp 262.500.000. Kami asumsikan, nilai CIF sama dengan harga Jimny di Jepang.
Sedangkan untuk versi CKD, kami asumsikan harga dasarnya sama dengan harga di Jepang.
Sekarang yuk kita hitung beserta komponen pajaknya jika masuk Indonesia.
Jimny Sierra 4x4 CBU
CIF: Rp 262.500.000
Bea Masuk: 15% x CIF = Rp 39.375.000
Nilai Impor: Rp 301.875.000
PPh 22: 2,5% x Nilai Impor = Rp 7.546.875
PPN: 10% x Nilai Impor = Rp 30.187.500
PPnBM: 30% x Nilai Impor = Rp 90.562.500
Harga off the road: Rp 430.171.875
BBN KB 10%: Rp 43.017.187
PKB 1,5%: Rp 6.452.578
SWDKLLJ SUV: Rp 143.000
Harga on the road: Rp 479.784.640
Jimny Sierra 4x2 CBU
CIF: Rp 262.500.000
Bea Masuk: 15% x CIF = Rp 39.375.000
Nilai Impor: Rp 301.875.000
PPh 22: 2,5% x Nilai Impor = Rp 7.546.875
PPN: 10% x Nilai Impor = Rp 30.187.500
PPnBM: 10% x Nilai Impor = Rp 30.187.500
Harga off the road: Rp 369.796.875
BBN KB 10%: Rp 36.979.687
PKB 1,5%: Rp 5.546.953
SWDKLLJ SUV: Rp 143.000
Harga on the road: Rp 412.466.515
Jimny Sierra 4x4 CKD
Harga dasar: Rp 262.500.000
PPnBM 30%: Rp 78.750.000
Harga off the road: Rp 341.250.000
BBN KB 10%: 34.125.000
PKB 1,5%: Rp 5.118.750
SWDKLLJ SUV: Rp 143.000
Harga on the road: Rp 380.636.750
Jimny Sierra 4x2 CKD
Harga dasar/off the road: Rp 262.500.000
BBN KB 10%: Rp 26.250.000
PKB 1,5%: Rp 3.937.500
SWDKLLJ SUV: Rp 143.000
Harga on the road: Rp 292.830.500