Ia berharap pengemudi ojek online juga memikirkan penumpang jika tuntutan mereka ingin dipenuhi.
"Jangan cuma memikirkan sisi pengemudi, tetapi pelayanan ke masyarakat. Kalau (tarif) Rp 3.000 siapa yang mau naik (ojek online), masyarakat, kan, bisa memilih transportasi yang lain," ujar Yani.
Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, pihaknya terus berkomunikasi dengan para mitra pengemudi yang akan melakukan demo.
"Terus komunikasi dengan mereka bersama Kemenhub dan polisi. Asian Games ini, kan suatu amanah besar bagi Indonesia, jangan dicoreng dengan demo," ujar Ridzki.
(BACA JUGA: Enggak Kelihatan di Pameran Otomotif, Apa Kabar Mitsubishi Delica?)
Dia menambahkan bahwa tarif Grab sudah naik sejak Mei 2018.
Ada tiga hal utama terkait peningkatan pendapatan dan tarif yang telah dilakukan Grab pada Mei 2018, yaitu:
1. Pendapatan mitra GrabBike di-review secara berkala telah mengalami peningkatan sebesar 12 persen per bulan dalam 3 bulan terakhir melalui peningkatan layanan GrabBike, GrabExpress, dan GrabFood.
2. GrabBike telah menaikkan argo minimum setiap perjalanan dari Rp 5.000 menjadi Rp 7.000 sehingga telah menaikkan tarif per kilometer dari Rp 1.600 menjadi Rp 2.300 untuk perjalanan jarak pendek.
3. Melalui peningkatan teknologi berdasarkan masukan mitra pengemudi aktif, GrabBike telah meningkatkan rata-rata tarif per kilometer dalam skala jauh di atas Rp 2.000.
Artikel serupa telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenhub: Kalau Tarif Ojek "Online" Rp 3.000 Per Km, Warga Bisa Pilih Transportasi Lain"