Perusahaannya terdaftar sebagai pendukung Olimpiade 2020 dan dengan mudah menempatkan Masjid Berjalan di kamp atlet negara tertentu apabila ada permintaan sebagai tempat salat di sana.
"Dengan penempatan MB di kamp Indonesia, para atlet Indonesia saat Olimpiade 2020 dengan mudah bisa menjalankan ibadahnya dengan baik lima waktu sehari," kata dia.
Truk yang dikaroseri dan dibentuk MB tersebut lengkap dengan tempat wudhu, kompas, sajadah dan kelengkapan lain memiliki berat 26 ton dan diperlengkapi 4 unit AC pendingin dengan kapasitas untuk 50 orang.
"Kita sangat mendukung kalangan muslim di dunia karena tampaknya dengan MB ini akan semakin memudahkan kalangan muslim mendekatkan diri tentunya dengan Allah, menjalankan salat 5 waktu dengan baik," kata dia.
Kunjungannya ke Jakarta akan bertemu dengan beberapa pengusaha, mencari tahu kemungkinan investasi di Indonesia dan berbisnis di Indonesia yang menurutnya sangat tepat untuk usaha MB seperti ini dengan harga sekitar 100 juta yen per unit.
Namun kalau diproduksi di Indonesia diharapkan bisa jauh lebih murah sehingga bisa diekspor ke negara muslim dengan harga bersaing yang baik.
Patent dan hak cipta MB ini mulai didaftarkan di sekitar 23 negara di dunia termasuk nantinya di Indonesia.
Menarik nih kalau sampai diproduksi di Indonesia!
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Jepang Pertimbangkan Produksi Masjid Berjalan di Indonesia, Inilah Wujudnya