Kultur Modifikasi HMC Makassar Dianggap Makin Matang, Ini Buktinya!

Adi Wira Bhre Anggono - Senin, 30 Juli 2018 | 14:15 WIB

Salah satu peserta HMC 2018 seri Makassar yang memakai rangka sepeda (Adi Wira Bhre Anggono - )

Berkembanganya dunia modifikasi di Makassar ini juga dilihat positif oleh Hidayat Priyo Wibowo, builder dari Retro Syndicate.

Pria yang juga menjadi juri ajang HMC 2018 ini mengaku juga sudah memantau perkembangan dari dunia modifikasi Makassar.

(Baca juga: Pakai Jaket Saat Riding di Negara Ini? Siap-siap Bakal Ditindak Polisi)

“Kemajuannya luar bisa, jika dahulu mungkin tahapannya memancing mereka (modifikator) mau unjuk gigi dan keluar buat memperlihatkan karyanya, dan membentuk mental. Kali ini mereka lebih percaya diri lagi,” ujar Hidayat kepada rekan Kompas.com pada Sabtu (27/7/2018).

Melihat dari sudut pandang juri, dirinya menyebut bawah tahun ini sudah naik level.

Kompas.com/Ghulam M Nayazri
Andi Muhammad Iqbal, juara kategori FFA di HMC 2018 seri Makassar

Mulai dari konsep yang sudah semakin dieksplorasi, berfikir out of the box dan without a box, dan semuanya dikerjakan sampai tuntas.

“Terus terang, dari 175 peserta dan setiap kelasnya terisi rata, dan cukup kompetitif. Kemajuan di Makassar ini, membuat dunia modifikasi tidak Java centris lagi, tidak Jawa lagi,” ujar Hidayat.

“Jadi geliatnya sudah semakin hidup, budayanya sudah mulai terbentuk. Tidak sedikit juga yang sudah mengerti cikal bakal membangun prototipe motor, di mana memang itu yang mereka kerjakan membangun model baru,” tambah pria ramah ini.

(Baca juga: Begini Tanggapan Lucy Wiryono Soal Ban 'Ghoib' di Balapan MotoGP)

Lebih dari itu, kata Hidayat, lebih asyiknya lagi para modifikator dan builder dari Makassar hingga Ambon sudah tidak asal dalam memodifikasi.

"Jadi tidak hanya bentuknya bagus tapi juga fungsional, dan unsur-unsur mekanikalnya terpenuhi,” tutup Hidayat.

Artikel ini sudah pernah tayang di Otomotif.kompas.com dengan judul "Makassar Dalam Proses Mematangkan Kultur Modifikasi".