“Perhatian pemerintah kan mau electric car, terus kemudian harus bisa jadi kendaraan ekspor,” ujarnya saat berbincang dengan wartawan di Jakarta (24/7/2018).
“Nah kalau kami kasih CH-R kan enggak nyambung semuanya, jadi setelah kami membaca kemauan pemerintah, maka yang memungkinkan adalah sedan,” lanjut Soerjo.
Soerjo mengatakan meski pasar sedan di Indonesia sendiri sangat kecil, bukan tak mungkin permintaannya akan banyak muncul untuk pasar ekspor.
“Sedan mungkin untuk sekarang belum tren, tapi bisa untuk kebutuhan ekspor. Misal untuk Autralia, mereka butuh kendaraan-kendaraan seperti itu,” tutur Soerjo.
“Pemerintah ingin kita bisa meningkatkan income tidak hanya lewat pajak, tapi juga lewat ekspor kendaraan, kenapa enggak (produksi sedan)?” sambungnya.
Soerjo juga yakin tren kendaraan di Indonesia masih bisa berubah-ubah, meski segmen MPV tetap jadi basis penjualan terbesar.
“Jadi jangan hanya melihat dari market domestik, makanya saya bilang kata kuncinya adalah investasi,” tutupnya.