GridOto.com - Buat kamu yang ngikutin ajang modifikasi seperti Suryanation Motorland sejak tahun 2015 harusnya tak asing dengan motor ini.
Tapi kalau enggak kenal, maklum aja kok karena dia udah berubah banyak sejak pertama kali dimunculkan ke publik.
Motor berbasis Ducati Monster 795 ini dulunya berkonsep cafe racer, dan merupakan ikon pertama dari ajang Suryanation Motorland.
Pada 2018 ini, iconic bike tersebut kemudian diserahkan kepada Franky Mory dari Yasashii Garage.
Suryanation Motorland menugaskan Franky merombak ulang motor tersebut untuk menjadi iconic bike baru.
(Baca juga: Berandalan Berkelas, Rangka Ducati Monster Dilabur Emas 24 Karat)
“Gue dikasih mandat mengubah, baik secara konsep maupun hal lainnya secara bebas,” terang Franky kepada rekan Otomotifnet.
Rombakan yang dilakukan memang bebas, tapi tetap diberi sebuah syarat agar tak sekedar jadi pajangan saja.
Yaitu harus bisa dikendarai secara harian selama Suryanation Ride yang berlangsung di tujuh kota.
Kemudian konsep yang dipilih adalah scrambler, mengingat masih nyaman untuk riding harian dengan berbagai kondisi jalan.
(Baca juga: Keren Cuy! Ducati Monster Bodinya Dikasih Serat Tahan Api)
Pembuatan motor dibuat semuanya dari nol, seperti subframe, tangki, dan beberapa komponen pendukung.
Sedangkan dari motor lama yang berbentuk cafe racer menyisakan rangka utama, suspensi, serta mesin.
Untuk subframe, Franky membuatnya dari pipa tubular berdiameter 1 inci dan ¾ inci dengan inspirasi dari rangka teralis Ducati.
Lalu untuk tangkinya berbentuk seperti prisma, karena menurutnya bentuk ini masih jarang digunakan oleh para builder.
(Baca juga: Ducati Monster Dimodif Lebih Sangar Pakai Komponen Pesawat Tempur)
Sebabnya wujud tangki prisma sangat menuntut bentuk yang sangat presisi antara kanan dan kiri.
Dalam pembuatannya pun juga ditemui kendala, karena di dalam tangki ada air box, ECU, aki, dan juga injector.
Modifikator dari Bandung ini pun harus membuatkan cover tersendiri untuk piranti elektronik di dalamnya.
Akibatnya, walaupun tangki terlihat besar namun ternyata hanya mampu menampung bahan bakar 6-7 liter.
(Baca juga: Ducati Scrambler Dikasih Baju Balap Klasik Malah Terlihat Futuristis)
Agar bentuknya presisi, Franky menggunakan pelat setebal 2,5 mm.
“Jika menggunakan pelat lebih tipis, apabila dilas akan menciut, tidak lurus,” jelas Franky saat ditemui di Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Untuk handling motor kini memakai setang baplang buatan sendiri, dari pipa seamless berdiameter 22 mm dan tebal 2,5.
Tampilannya pun dipermanis dengan lampu sein model bar-end pada ujung.
Sedangkan untuk tampilan wajah kini dipermanis mini visor dan sepatbor pendek yang terbuat dari pelat 1,5 mm.
(Baca juga: Honda CL175 Custom Scrambler, Sederhana Tapi Berwibawa)
Pengerjaan semuanya dilakukan dalam waktu yang cukup singkat loh, yaitu hanya satu setengah bulan saja.
“Pertama kali bikin motor yang akan dipakai untuk show dan dipakai riding dalam waktu sangat singkat,” lega Franky. Good Job bro!
Data Bengkel:
Yasashii Garage: 0815-6263-217
(Baca juga: Terlalu Sayang Anak, Mini Cross Rela Di-custom Jadi Scrambler)
Data Modifikasi:
- Ban depan : Shinko E-705 Trail Master 130/80-17
- Ban belakang : Shinko E-705 Trail Master 170/60-17
- Exhaust : Slip-On custom Yasashii Garage
- Body : Pelat 2,5 inci
- Subframe : Pipa tubular 1 dan ¾ inci
- Setang : Yasashii Garage
- Handgrip : Harris Performance
- Knalpot : Slip-on custom Yasashii Garage
Artikel ini sudah pernah tayang di Otomotifnet.gridoto.com dengan judul “Bukan Honda Tiger, Ducati Monster Ini Ikon Event Besar di Indonesia”.