(Baca juga: Video Aksi Pemalakan Terhadap Sopir dan Penumpang Taksi Online di Ancol)
Setelah konsep diterima pihak pengelola bandara, mereka harus menghitung ulang dan menentukan langkah selanjutnya.
"Beda memang sesuai dengan PP Nomor 61 kebandarudaraan DLKM, DLKP urusannya otoritas. Kami dari pemerintah hanya membantu model," tuturnya.
Satriyo juga mengatakan bahwa sudah saatnya taksi beragrometer beroperasi di bandara.
Karena jika tidak menggunakan argometer status izin akan berubah menjadi sewa.
(Baca juga: Kemenhub Bocorkan Ada Taksi Listrik dari Blue Bird Saat Asian Games 2018)
"Mungkin dalam seminggu ini ada taksi luar bandara yang masuk. Karena saya tidak masuk di ruang (rapat) itu," tuturnya.
Ia berharap Sabtu ini taksi beragometer sudah ada di Bandara Ahmad Yani.
Ada dua pilihan yang disodorkan ada setengah digunakan sewa, dan setengahnya menggunakan argo.
"Mudah-mudahan hal tersebut bisa diterapkan di Bandara Ahmad Yani," katanya.
A post shared by GridOto (@gridoto) on
Artikel serupa telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kadishub Jateng: Sudah Saatnya Taksi Argo Masuk Bandara Ahmad Yani