"Masalah paling besar adalah tingginya harga material pembuat komponen elektrikal di kendaraan listrik. Padahal harga material menyumbang hingga 80 persen dari total harga komponen. Perlu dukungan dari sektor permodalan, misalnya kemudahan mendapat pinjaman dana dari bank," lanjut Fauzi.
(BACA JUGA: Selama Asian Games 2018 Pintu Tol Bakal Ditutup Permanen)
Fauzi juga mendorong para agen pemegang merek untuk mulai menggunakan komponen buatan lokal di level tier 1.
Karena selama ini menurut Fauzi, agen pemegang merek masih mengandalkan komponen asal Jepang sebagai di tier 1 mereka.
Sekadar info, komponen tier 1 itu artinya komponen sub-assembly, misalnya mesin.
Sedangkan komponen tier 2 dan seterusnya, artinya komponen terurai, misalnya busi, filter udara, dan bohlam lampu.