Motor ini juga membuat heran Yamaha karena mampu menjuarai Grand Prix Italia 1974 dan 1975 dengan rekor baru di sirkuit Monza.
Setelah itu Villa pindah ke kelas 350 dan melanjutkan tren kemenangan hingga 1977.
Kembali ke rumah, Harley menciptakan lagi berbagai motor 2-tak dengan silinder tunggal.
Salah satunya adalah Harley-Davidson Shortster 50 cc yang masuk ke dalam pasar sepeda motor mini yang di sukai banyak sekali keluarga saat itu.
(BACA JUGA : Gunakan Corolla 1997 , Nenek Ini Seberangi Benua Afrika Temui Putrinya di London)
Dilihat dari bentuknya, motor ini cocoknya digunakan untuk riding santai ya sob.
Berlanjut lagi ke SS125 yang kalau di Indonesia lebih dikenal dengan Harley Malaria.
Motor bermesin satu silinder ini memiliki kapasitas mesin hanya 125 cc saja dengan tenaga mencapai 13 dk.
Motor bermesin 1 silinder dan menggunakan transmisi manual 5 percepatan ini nampaknya juga bagian dari Aermacchi.
Akhirnya pada 1980 kemitraan antara Harley dan Aermachi selesai dikarenakan sebuah masalah besar.
Namun, tidak berhenti di sini sob!
Harley-Davidson, pada tahun 1970-an menciptakan motor salju besarnya.
Ini didasari kerja sama antara Harley dan Outbard Marine Corporation (OMC) untuk memasarkan kereta luncurnya tersebut dengan mesin 340 cc dan 440 cc.
(BACA JUGA : Video Begini Kalau Mobil Tahun 1900-an Adu Balap Jaman Now)
Sayangnya pada tahun 1974 harga bahan bakar meledak dan berpengaruh besar pada bisnis tersebut.
H-D Sleds atau nama dari kendaraan salju tersebut saat ini menjadi hal yang sangat dicari tanpa alasan yang jelas lho.
Nah, dari kalian apa ada yang punya salah satunya?
Yang mana kira-kira sob?