GridOto.com-Transmisi otomatis pada mobil diciptakan untuk memberikan kenyamanan dan kepraktisan pemilik mobil saat mengemudi.
Namun, tidak sedikit pemilik mobil yang terlalu terlena sehingga penggunaan transmisi otomatis seperti "asal pakai".
Meskipun sepele, hal ini bisa merusak transmisi otomatis mobil Anda dalam jangka panjang.
1. Telat mengganti oli transmisi
Baik mobil maupun motor yang bertransmisi otomatis wajib hukumnya untuk mengganti oli transmisi secara rutin dan tepat waktu.
"Berbeda dengan mesin, komponen dalam gearbox lebih rawan rusak jika pelumasan kurang ataupun kerak yang mengendap akibat oli transmisi yang belum diganti," ujar Heri, manajer operasional bengkel DTM Station saat ditemui GridOto.com (9/7).
(BACA JUGA: Ban Cadangan Jenis Space Saver, Begini Cara Pakai Yang Benar)
2. Pindah transmisi sambil melaju
Bersumber dari beberapa manual book mobil, contohnya Honda CR-V generasi 3 dan All New Mitsubishi Pajero Sport, perpindahan transmisi sambil melaju akan merusak gearbox.
Perpindahan pada posisi N ke D dan sebaliknya tidak menjadi masalah, kecuali perpindahan ke R dan P.
Jika dilakukan sambil mobil melaju akan terasa gejala hentakan dari gearbox yang berpindah berlawanan dengan laju mobil secara mendadak sehingga akan merusak bagian gear dan kampas koping.
(BACA JUGA: Mercedes-Benz W124 Alias Mercy Boxer, Mobil Bersejarah di Indonesia)
3. Transmisi di posisi L pada jalan landai dan menurun
Memang pada transmisi otomatis tidak terjadi engine break dan transmisi L membantu proses engine break saat kondisi jalan menurun atau landai.
Namun teknik tersebut hanya membantu kinerja rem mobil, jangan sepenuhnya memanfaatkan tenaga engine break.
Posisi gigi rendah di transmisi otomatis yang berkelanjutan akan mempercepat pemanasan kampas koplingnya.
(BACA JUGA: Tuas Pengunci Transmisi Matik Ditekan Setiap Berpindah Gigi, Perlukah?)
4. Tidak mengangkat ban penggerak saat diderek
Umumnya saat diderek mesin mobil mati.
Jika ban penggerak menempel aspal saat diderek, otomatis komponen gearbox akan terus bergerak.
Namun karena mesin mati, tidak ada pelumasan pada komponen gearbox.
"Komponen gearbox bergerak tanpa pelumasan oli mengakibatkan komponen gear dan kampas kopling aus dan rusak," jelas Heri.