GridOto.com - Perusahaan Go-Jek terus memacu dan mengembangkan bisnis mereka.
Kredibilitas juga ditingkatkan agar perusahaan ini bisa dijual ke para pemegang saham.
Itu secara internalnya, tapi secara eksternal ada yang dilupakan.
Yaitu sepak terjang para mitra atau pengemudinya di lapangan.
Padahal jika disimak, Go-Jek sendiri telah mengklaim memiliki lebih dari 1 juta mitra yang tersebar di Indonesia.
(BACA JUGA:Kasih Dukungan Pembalap Indonesia Turun di MotoGP Belanda)
Akan tetapi, para mitranya banyak membuat masalah dan melupakan kepentingan sosial.
Akibat ketatnya persaingan antar driver sendiri.
Bahkan jalanan dan trotoar sering dimanfaatkan jadi terminal bayangan.
Seperti yang terjadi di kawasan Balai Kota Gambir, Jakpus.
Para driver ojol yang mangkal didatangi petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat.
(BACA JUGA:Perpanjang Pelat Nomor Mobil, Ini Yang Harus Anda Siapkan)
Motor driver ojol yang mangkal diangkut paksa oleh petugas Dinas Perhubungan.
Salah satu driver ojol yang bernama Doni merasa kecewa.
Padahal dia mengaku cuma sekadar lewat dan mengantarkan penumpang.
"Sebenarnya saya cuma lewat aja di sini, tapi yang namanya apes mau gimana".
"Enggak pernah mangkal disini, pernah denger juga kalau di sini dilarang. Tapi baru mengalami yang seperti ini," kata Doni dalam siaran KompasTV (27/6/2018).
Petugas pun mengangkut lebih dari 15 motor para driver yang terjaring razia.
Jika ingin menebus motor, para pengemudi harus keluarkan uang Rp 250 ribu untuk bebaskan motornya.