Yang paling sering kita lihat di MotoGP tentunya adalah jenis ban gundul atau slick tyre yang digunakan saat dry race.
Penggunaan ban slick ini tujuan utamanya adalah memperluas permukaan ban yang menyentuh ke aspal yang akhirnya membuat daya cengkeram bertambah.
Dengan daya cengkeram besar, tentunya membuat laju motor semakin cepat.
Lalu muncul kembali pertanyaan, bukannya bahaya ya ban slick ini digunakan MotoGP saat menikung?
(BACA JUGA:Panas Banget! Sampai Segini Suhu Ban Motor MotoGP Sob)
Pertanyaan itu juga bisa disambungkan dengan kenyataan bahwa ban biasa yang sudah gundul, kita pakai di motor kita, malah berbahaya karena licin.
Di MotoGP, yang terjadi justru sebaliknya karena ban dibuat untuk lengket dengan aspal.
Luasnya bidang sentuh ban dan aspal membuat motor MotoGP membuat proses menikung pembalap malah bagus, bukan malah tergelincir.
Tidak seperti kalau ban biasa, memang bahaya sob.
(BACA JUGA: Tak Pernah Balapan, Ini Proyek Terlarang Yamaha Untuk Kalahkan Valentino Rossi dan NSR500-nya)
Bannya juga hanya ditargetkan untuk sekali balapan, tidak bisa disamakan ban motor biasa yang memperhitungkan keawetan juga.
Setelah balapan, ban motor MotoGP terlihat amburadul permukaannya seperti habis dicabik-cabik.
Maka dari itu, pembalap aman-aman saja menikung dengan sudut kemiringan lebih dari 60 derajat saat menikung.
Nha, bakal beda lagi jika trek basah karena hujan misalnya, ada ban khusus.